Apakah TuH@n tidak bisa memaafkan jika tidak ada penebusan?

Posted by: jelasnggak on: May 14, 2011

• In: kekristenan
• 133 Comments

Dua sahabat, IPO dan Haniifa, mengadakan perjalanan dari jakarta ke bandung.
Dua-duanya membawa mobil sendiri-sendiri.
Si haniifa yang tahu jalan ke bandung, berjalan di depan.

Haniifa berkata : “IPO, kemanapun saya pergi, kau harus ikuti!”
(Haniifa memang suka berlagak seperti itu, padahal dia cuma mengandalkan GPS)

IPO-pun setuju dan berkata : “SIPP HAN..! saya setuju, NYET..”

Setelah jalan beriringan beberapa saat, sampailah iring-iringan mobil mereka di suatu persimpangan jalan.
Haniifa dengan lagak gaya supir oplet menikung tajam  ke kanan.

Tetapi si IPO merasa lebih tahu jalan potong yang cepat menuju ke bandung. Dia pun berbelok ke arah sebaliknya, yaitu arah kiri.

Haniifa pun langsung mengontek IPO lewat blackberrynya.

Haniifa : “HEY IPO, kenapa lu belok kiri..? Bukan kah sudah kubilang, kau harus ikut aku kemanapun aku pergi…?”

Ipo pun membalas : “Iya, tapi saya tahu ini jalan potong menuju bandung”

Haniifa  berkata lagi : “Ogitu,. ya sudah, kalau salah tanggung sendiri lho.”

Sepenanakan nasi berikutnya, Ipo pun mengontek haniifa lagi.

IPO: “Han..Han.. ternyata ente betul,.. jalan yg saya ambil ini ternyata BUNTUU !”

Haniifa menimpali : “MAKANYA JANGAN SOK TAHU!, sekarang tersesat Loe !!”

IPO: “Iya han… gue minta maaf,… tapi sekarang gimana nih,.. tolongin gw dong”

Haniifa membalas : “Oke IPO, ente gw maafin,.. tapi untuk bisa kembali berada di belakang mobil gw, .. loe harus mulai saat ini percaya 100% kepada gw.. setuju…????”

IPO: “IYA Han… mulai saat ini gw janji  akan selalu mengikuti kata2mu,.. yang meski tak masuk akal, tapi karena gw orang bodok.. yaah terpaksa gw ikutin sajalah”

Haniifa: “Good IPO,.. sekarang, .. gw kirim ke handphone loe, petunjuk jalan mana yang harus kau lalui agar bisa sampai ke tempat gw, oke .? Tapi,. loe harus tau ipo,.. akibat kesalahan loe itu,.. loe akan kehilangan waktu dan bensin. Tapi ngga apa-apa, nanti gw talangin uang bensinnya dan gw akan berhenti di sini supaya kita bisa berangkat bareng lagi. ”

Cerita selesai.

Manusia bisa diibaratkan seperti si IPO yang memilih jalannya sendiri.
Ketika manusia memilih jalannya sendiri dan memutuskan untuk meninggalkan TUh@n, manusia tersebut harus membayar dengan harga yang mahal  Yaitu dengan kematian dirinya. Di sini bisa dikatakan bahwa manusia mengalami keterpisahan dari sumber kehidupan abadi (TuH@N)

Tentu saja Ini bukan salah Tuh@n. Tapi jelas salah manusia itu sendiri. Lha wong manusia itu yang memilih untuk berpisah koq..

Sama seperti si Haniifa yang memaafkan si IPO, Tuh@n yang kita sembah juga akan memaafkan kesalahan kita seberapa pun besarnya.
Tetapi tetap ada hasil dari perbuatan melanggar yg kita lakukan itu.
Kalau si IPO, hasilnya sudah jelas, yaitu tersesat, hilang waktu, dan hilang bensin.
Pada manusia, efeknya adalah kematian itu tadi.

Haniifa rela mengorbankan waktunya menunggui si IPO sehingga mereka bisa bersama-sama lagi, dan rela mengorbankan uangnya untuk menalangi uang bensin si ipo yang sudah habis.
Demikian juga Tuh@n rela mengorbankan AnakNYA yang tunggal, agar TuH@n dan manusia bisa bersama-sama lagi.

Setiap kesalahan yang kita perbuat, membutuhkan suatu “bayaran”.
Setiap pembangkangan terhadap TuH@n, ada harga yang harus di bayar.

Dan kita tidak bisa membayarnya.

Hanya Tuh@n yang bisa membayarnya.

Dan “bayaran” itulah  hanya bisa dilakukan dengan karya penebusan Yesus di kayu salib.

Yesus berkata : “Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku” (Yohanes 14:6)

Cuma satu yang Tuh@n ingin dari kita saat ini : yaitu agar kita PERCAYA kepada perkataanNYA. Yaitu bahwa kita harus menerima YESUS di dalam hidup kita sebagai juru selamat dan penebus dosa kita.