Peraturan Debat
Dear, teman-teman pengunjung warung kopi Jelasnggak.
Di sini, jelasnggak meminta bantuan dan masukan dari rekan-rekan semua, baik yang muslim, kristen, budha, hindu, animisme, dinamisme, atheis dsb. Untuk merumuskan PERATURAN DEBAT yang standard dan bisa dipakai dan disepakati bersama.
Mudah-mudah-an rumusan peraturan ini nantinya bisa di ratifikasi menjadi sebuah konvensi (semacam konvensi geneva, gitu 😆 ). Dan bisa dipakai sebagai standard peraturan debat online para blogger sedunia.
Yang memiliki IDE, silahkan tulis di komentar. Yang setuju dengan suatu ide, silahkan di tulis di bagian REPLY.
Yang berhak debat, ialah para bloger yang sudah menyetujui aturan debat ini. Misalnya, Raden (dari kaum pengikut ‘nabi’ pedofile 😆 ), telah setuju akan semua syarat debat , maka, raden diperbolehkan untuk mengajukan satu pertanyaan kepada kristiani dan di pos di blog ini.
Terima Kasih.
81 Responses to "Peraturan Debat"
Send “The Ballad
** Censored for Out of Topic content **
See this song in a different language (automatic translation)
@jelasnggak,
mukamu sekarang malah jadi pengecut, hatimu malah kayak binatang, kamu memang anak hasil zina.
kamu bisa tulis semaumu tentang nabi Muhammad saw, tapi saat aku tulis nyanyian karangan orang barat, langsung kamu hapus, padahal nyanyian itu bukan tulisan orang islam.
Jadi apa yang Raden pernah tulis dulu tidak salah sama sekali, kamu memang anak hasil zina, penipu dan pengecut.
1. Jangan nulis kata “pertama” ketika dapat jatah komentar pertama. Tapi lebih baik jawab sesuai artikel yang di bahas.
2. Jangan membawa-bawa urusan pribadi.
3. Jangan mencopas tulisan komentar dari artikel blog tetangga, kecuali isi komentar nyambung dengan artikel yang di bahas di blog ini. (tau kan siapa?)
@ Pak JELL,
Gini mana dengan saran saya?
Setuju ngga?
Yang diserang ‘parkinson’ sehingga tulisan2nya ngga karuan@ ngga nyambung, itu lawan aturan/rules ngga?
Saya lebih suka yang dibahas itu satu topik yang bisa dibahas bersama-sama. Bukan dua topik gantian , karena itu namanya ceramah bukan diskusi. Hi hi hi.
Misalnya gini nih : http://imankristen.wordpress.com/2009/08/22/diskusi-dosa-manusia/
Pada blog itu aku dan imankristen berdiskusi mengenai satu topik yang sama tetapi tidak berat sebelah, karena bisa dibahas dari berbagai sudut pandang agama.
Kalo misalnya Parhobass mengatakan :
nambahinnnnn boleh dong
Jangan memakai Kitab Suci agama Y untuk ditarsir secara agama X, dan sebaliknya dan seterusnya,
menimbang
karena begitu banyak orang merasa lebih pintar dari pemilik Kitab Suci itu sendiri.
===> Kalo sudut pandangnya gitu ya memang malah nggak ada perdebatan deh. Hik Hik hik.
Lha kalo Kitab Suci A ditafsir menganut agama A, ya aslinya tidak ada perdebatan. Perdebatannya tentu lebih kecil.
Lha perdebatan itu ada kan asal muasalnya karena kitab A ditafsirkan menurut agama B berbeda dengan tafsir kitab suci A menurut agama A. Semua debat itu asalnya umumnya dari sini .
Jadi mau tidak mau sih : Pasti masing2 pihak menafsirkan Kitab Suci baik Kitab suci sendiri maupun Kitab Suci agama lain menurut tafsir dirinya sendiri. Lha semua manusia kan ya gitu. Ini rada sulit diatur.
Saran cuma saran : Sebaiknya iya masing-masing ngomong dengan kata2 yang rada sopan. Setidaknya nggak terlalu malu-maluin kalo dilihat ateis barang. Hi Hi Hi …Tapi ini cuma saran lho…
Terus masalah ad hominem, fallacy , sesat pikir, dsb – selama tidak ada wasit yang kredibel , netral dan bukan pemain – tentu sepenuhnya penonton yang menilai. Yang menilai kalian anak TK atau profesor itu semua pengunjung juga.
Di sarankan fokus : Tetapi yang namanya fokus itu bisa saja belok kiri belok kanan , balik kanan – terus maju lagi – intinya kan pokoknya tahu gawang di daerah mana. Yang tahu arah pembicaraan kan yang ngomong. Lha karena lebih2 karena nggak ada wasitnya, maka sebaiknya itu tidak usah terlalu diurus.
Karena ada peraturan tanpa instrumen penegakan peraturan sama saja boong. Kalo jelasnggak jadi wasit, keenakan dia – lah wong pertama : dia belum pantes , kapasitasnya masih jauh. Kedua : Netralitas diragukan. Ketiga : Dia juga pemain yang ikuta an debat, jadi yah mendingan dia makan mendoan saja.
Kalo memang ada pihak2 yang mau menuduh ad hominem boleh2 saja. Silahkan saja. Yang dituduh kan juga bisa membela dirinya… Hiks..
SALAM
“Berupayalah sebisa-bisanya untuk mempersembahkan dirimu kepada Allah sebagai orang yang diperkenan, sebagai pekerja tanpa sesuatu pun ygn membuatnya malu, menangani firman kebenaran dengan tepat.”
2 Tim 2:15
‘Menangani firman kebenaran dengan tapat” bukan sekedar menjelaskan kebenaran Alkitab dengan akurat. Kita hendaknya berhati-hati agar tidak menggunakan Alkitab untuk mengintimidasi orang lain. Meskipun kita bisa menggunakannya untuk membela kebenaran, seperti yang Yesus lakukan sewaktu digoda oleh si Iblis, Alkitab bukanlah pentung untuk memukuli pendengar kita. (Ul. 6:16, 10:20; Mat 4:4, 7, 10)
Kita hendaknya mengidahkan pengingat dari rasul Petrus, “Sucikanlah Kristus sebagai Tuan dalam hatumu, selalu siap membuat pembelaan di hadapan setiap orang yang menuntut darimu alasan untuk harapan yang ada padamu, tetapi melakukan dengan cara yang lembut dan respek yang dalam.”- 1Ptr. 3:15.
Kebenaran Alkitab bisa menyingkapkan “perkara-perkara yang di bentengi dengan kuat”, atau yang sudah berurat berakar, yaitu doktrin palsu, kebiasaan merusak, dan filsafat yang mencerminkan hikmat manusia yang tidak sempurna.
Kita bisa menggunakan Alkitab untuk mengerat gagasan apa pun yang “dibangun untuk menentang pengetahuan tentang Allah”.
Ajaran Alkitab bisa digunakan untuk membantu orang lain menyesuaikan cara perpikir mereka agar sejalan dengan kebenaran.
Saya setuju untuk membuat tread khusus untuk perdebatan, misalnya toipik masalah ketuhanan, di baut tread khusus dan di situlah kita habas debat masalah ketuhanan, baik itu konsep dari Alkitab atau juga konsep dari Alquran.
Jika arah perdebatan melenceng dari yang kita bahas, mohon rekan-rekan yang lain memberikan protes dan alasan, sehingga admin bisa menjaga agar tread itu tetap pada jalurnya.
Contoh masalah KETUHANAN, ya kita bahas debat masalah KETUHANAN, baik itu dari Alkitab maupun dari Alquran.
Karena kalau tidak dibuat tread khusus di kuatirkan akan saling debat yg tidak terarah dan tidak berguna.
Terimakasih
@ For All
Lha , taruhannya opo ?? Capek-2 sing debat dewe , kalo tidak ada hadiah pemenangnya .. sing wes buat opo ? Yo opo tidak …
Taruhannya adalah nama baik Allah kita, kita harus bisa memberi jawab tuduhan palsu tentang Allah dan Yesus yang di lontarkan oleh Alquran.
Dengan demikian kita bisa membuktikan dengan Alkitab bahwa Setan adalah pendusta dan penipu.
Taruhannya nama baik Allah kita ?
===> Lha emangnya Allah itu apa barang dagangan apa ? Kalo ntar ada yang bego bego sendiri terus nama Allah yang dianggap jelek ya aslinya itu kurang ajar.
Gini ya : Allah itu bukan barangmu , jadi nggak pantes kalo dipertaruhkan. Masak gini saja perlu diberitahu sih..
Kalo mau taruhan , ya pertaruhkan saja silverqueen kamu sendiri. Hi Hi Hi … Allah kok malah mau dijadikan barang taruhan… Jan..Jan…
terussss…..
keputusannya apa nih tentang aturan debat..???
@jelasnggak,
setelah berdiskusi dengan banyak kristen di lain Blog,
ternyata Blogmu ini paling kampungan, jadi bagi yang ingin mengetahui kepribadianmu, Blog ini sudah cukup memberi info.
ini Raden tulis bukan mengejek, tapi kenyataan.
apalagi pengunjungnya kayak cosmicboy, PEDES.. Waduh,
orang-orang makin tau kwalitasmu, karena tidak mungkin
jauh dari teman-temanmu yang namanya sudah Raden tulis.
yeeeeee…
sudah di jawab ngk terimakasih.
tuh aku udah jawab pertanyaanmu, Yesus itu anak Yusuf atau anak Eli..?
Terbukti : silsilah Yesus membuktikan kalau Alquran adalah wahyu palsu dan menyelewengkan kitab suci asli yang ada.
Masih ngk mau bertobat.
Nampak sangat anda takut kepada pekung anda sendiri. Belajarlah menerima kenyataan bahawa anda itu sememangnya KAFIR.
…di mana aku berada di sana ada DIA…
*Kayak gene mau debat sama org Kristen*
1 | jelasnggak
April 13, 2010 at 2:04 pm
Saran saya :
Membahas hanya satu pertanyaan saja (satu topik) saja. Ini bertujuan agar tidak OOT dan melebar kemana-mana.
Pertanyaan/ topik itu misalnya:
– Dapatkah tindakan Muhammad yang mengawini anak kecil itu di benarkan ?
Atau :
– Dapatkah Muhammad di sebut sebagai nabi
Dsb.
Dari sini, jawabannya hanya ada dua : DAPAT, atau TIDAK DAPAT.
Peserta debat diwajibkan untuk memberikan alasan yang se-masuk akal mungkin.
~~~
Yang setuju dengan ide saya ini, tolong di REPLY dengan : SETUJU.
mr. sectiocadaveris
April 13, 2010 at 4:33 pm
juga tidak boleh fallacy terutama adhominem ^^
jelasnggak
April 13, 2010 at 4:45 pm
SETUJU…
lovepassword
April 13, 2010 at 10:49 pm
Memangnya kamu tahu bedanya adhominem sama bukan adhominem pak dokter ? Hi Hi Hi … Yang jadi wasitnya siapa ? Siapa yang berhak mengatakan itu adhominem atau nggak? Pakar logikakah ? Lha wong kalian belajar logika saja baru sekarang…. 🙂
Kalo topiknya antar agama, mestinya debat berlangsung dua arah.
Topik sebaiknya bersifat umum, bukan tendesius : Misalnya Topiknya Dosa Manusia . Lha bisa dibahas persepsi dosa menurut Islam bagaimana, menurut Kristen bagaimana.
Misalnya topiknya ayat-ayat yang bertentangan, lha bisa dibahas apa yang dianggap ayat2 yang bertentangan dalam Al Quran, pada sisi lain bisa juga dibahas Alkitab. Atau agama lain juga boleh.
Kalo topiknya misalnya sunat, ya dibahas sunat menurut agama X gimana, Y gimana. Kalo topiknya misalnya makanan halal/haram lha itu dibahas dari dua sisi .
Topik misalnya Makanan Halal menurut Paijo adalah topik yang tidak netral , karena ada menurut Paijo di sini.
Saya harap rekan-rekan Kristen di sini , punya kepercayaan diri yang cukup, untuk membuat peraturan yang adil. Tidak cuma beraninya menyerang, ntar kalo dibales terus nangis , seperti anak TK kan ??? Kemudian berlindung di balik konsep logika homo homoni lupus makan kerupuk.
Kalo selama ini FFI kelihatannya gagah, yah itu salah satu alasannya karena mereka beraninya cuma ngedumel, tidak berani mendengar.
Persis seperti anak TK yang ngomong sama bapaknya : Pah… kita main perang-perangan yuk, tapi papa nggak boleh mbales yah…
Itulah mengapa kalian kupanggil anak TKkan ? Karena memang masih TK.
Percaya dirilah cah…
Kamu toh juga nggak bego-bego amat.
SALAM
jelasnggak
April 13, 2010 at 11:37 pm
NGGA SETUJUUUU…. 😆 😆
lovepassword
April 14, 2010 at 5:17 am
Halah pake nggak setuju segala. Nggak usah pelit pelitlah.. Hi Hi Hi
jelasnggak
April 14, 2010 at 1:24 am
@LP,
jadi beneran toh, kamu itu selama ini ngga memahami arti ad hominem.
Waa… pantesan.
Nih belajar lagi :
.
.
.
…..Tak kiraiinnn…
lovepassword
April 14, 2010 at 5:14 am
Sejak di blog imankristen dua tahun yang lalu , kau sudah kukasih kuliah subuh soal begituan, eh sekarang kau malah ngajari aku lagi. Hi Hi Hi
Emanuel Setio Dewo
April 14, 2010 at 1:25 am
@Mas JelasNggak,
SETUJU…
Tapi yang menjawab “dapat” atau “tidak dapat” tentu bisa memberikan argumentasi atas keputusannya menjawab.
~~~
@Mas Lovepassword,
Bukankah adhominem itu sudah ada definisinya? Justru pertanyaan Anda yang menanyakan pengetahuan Mr Sectio termasuk adhominem. Hihihi…
Sedangkan topik diskusi tentu harus spesifik. Seperti contoh yg Anda kemukakan tentang “dosa manusia” tentu topiknya harus spesifik juga. Mis: “dosa manusia menurut islam” atau “dosa manusia menurut Kristen” atau “dosa manusia menurut Hindu”, dll. Atau “Apakah Muh Sudah Sunat?”, ini jelas sangat spesifik.
Namun yang terjadi bukankan selalu melebar dan keluwar dari topik? Misalnya artikel sedang membahas “Jika Seseorang Murtad dari Agama X” kemudian ada seseorang yang tiba-tiba membahas “Kuda Sisingamangaraja”, maka itu jelas2 OOT.
Salam ya?
jelasnggak
April 14, 2010 at 1:33 am
Justru pertanyaan Anda yang menanyakan pengetahuan Mr Sectio termasuk adhominem. Hihihi…
———–
>> hi hi hi..
lovepassword
April 14, 2010 at 5:37 am
Pinter …. 🙂 Nggak percuma kamu sekolah mahal-mahal, kamu bisa sepinter ini ihhh…
jelasnggak
April 14, 2010 at 1:29 am
Kalo topiknya antar agama, mestinya debat berlangsung dua arah.
———-
>> Ya itu boleh-boleh saja,.. tapi biar terfokus,… satu arahnya di bikin satu topik.. satu arah berikutnya di bikin satu topik.
Sama aja kan..? he he he.. semua juga ngerti (kecuali raden 😆 ) kalau debat itu musti dua arah.
Ketika kristen bertanya masalah islam, semua muslim menjawab (Bukan malah tanya balik seperti kau – apalagi si raden – keseringan ha ha ha)
Ketika Muslim bertanya masalah kristen, semua kristen menjawab.
Bukankah saya sudah katakan, jika sarat debat ini sudah terbentuk dan disetujui, maka saya akan izinkan muslim mengajukan pertanyaan di sini.
lovepassword
April 14, 2010 at 5:46 am
Tanya balik apanya ? Yang aku lakukan itu menjelaskan agama dari segala aspek termasuk aspek sosiologisnya gitu.
Kalo saya katakan X adalah standard umum yang diterima manusia . Kemudian kuberikan contoh salah satunya dalam Kristen , ya itu oke-oke saja kan, karena itu bagian dari contoh.
Misalnya sebagai contoh soal pernyataan antikmu : Semua Yang menyakiti hati adalah kezaliman. Aku menjawab dari sisi lagi membahas soal manfaat mudharat. Kemudian Mas Dewo membantah dari sisi apa yang dihalalkan Allah tidak boleh diharamkan oleh manusia.
Saya harus masuk menjelaskan aneka contoh bahkan dalam Alkitab untuk sekedar menunjukkan bahwa pikiran2 keblinger itu nggak perlu diperlihara. Gitu lho… Hi Hi Hi..
Apa yang dihalalkan Allah tidak boleh diharamkan manusia itu tidak berarti bahwa Allah maksa kamu makan pecel misalnya sedangkan kamu alergi pecel. Karena ada aspek lain yaitu manfaat .
Lha kalian beginian saja nggak mudeng-mudeng eh gimana kalian sok jadi wasit merangkap pemain.
Bingung nggak ? Kalo nggak bingung ya berarti kalian rada nggak normal. Hiks Hiks..
SALAM Cah
lovepassword
April 14, 2010 at 5:52 am
Ya itu boleh-boleh saja,.. tapi biar terfokus,… satu arahnya di bikin satu topik.. satu arah berikutnya di bikin satu topik.
Sama aja kan..? he he he.. semua juga ngerti (kecuali raden 😆 ) kalau debat itu musti dua arah.
===> Ya nggak sama. Mestinya bagusnya harus dibuat satu topik yang bisa dibahas secara seimbang oleh agama-agama.
Jika cuma satu topik yang identik dengan menyerang salah satu agama, entah Islam atau Kristen, ya kapan kamu nunggu usulan misalnya ada yang usul topik gantian. Bagaimana kamu bisa menolak/menerima usulan itu kan lagi2 timbul kesan nggak adil. Kalo setiap usulan kamu terima, pasti nggak fokus. Kalo ada yang diterima ada yang ditolak maka kesannya kamu melarikan diri.
Jadi tiap per topik mestinya mengakomodasi semua pihak. Misalnya topiknya : Perbudakan . Lha masing bisa membahas perbudakan dari kacamata Islam maupun Kristen atau agama lain.
Itu lebih adil dan elagan. 🙂
SALAM Cah
jelasnggak
April 14, 2010 at 9:31 pm
@LP,
Tanya balik apanya ? Yang aku lakukan itu menjelaskan agama dari segala aspek termasuk aspek sosiologisnya gitu.
—
>> Maka-nya saya katakan ke kamu ,.. belajar dulu arti ad hominem. kan sudah saya cantumkan link-nya tuh…
Dari situ kau bisa mengerti secara lebih mendalam.
Penjelasan di link saya itu artinya sangat dalam sekali.. jadi seharusnya sih kau sudah bisa ngerti maksud saya…
ck..ck..ck.. kamu itu kebiasaan ngomong ngalor ngidul.. tapi ngga ngerti ESENSI..
DIBACA dulu berkali-kali, baru kau ngerti arti adhominem.
mr. sectiocadaveris
April 14, 2010 at 3:55 am
Memangnya kamu tahu bedanya adhominem sama bukan adhominem pak dokter ?
>>>wah itu mbedainnya gampang sekali. kalau jawabnya OOT dan menyerang pihak yang bertanya, ya adhominem itu. 😀
Yang jadi wasitnya siapa ?
>>>siapa saja boleh, asal cakap dalam hal berdebat
Siapa yang berhak mengatakan itu adhominem atau nggak? Pakar logikakah ?
>>>sudah saya bilang, membedainnya adhominem itu gampang, anak kecil juga tahu
Lha wong kalian belajar logika saja baru sekarang….
>>>lu kira cuma buat ngebobol password aja yang perlu logika (*nah, jawaban saya ini adalah contoh adhominem, jadi jangan ditiru yah 🙂 )
Kalo topiknya antar agama, mestinya debat berlangsung dua arah.
>>>saya,kami juga maunya begitu
Misalnya topiknya ayat-ayat yang bertentangan, lha bisa dibahas apa yang dianggap ayat2 yang bertentangan dalam Al Quran, pada sisi lain bisa juga dibahas Alkitab. Atau agama lain juga boleh.
>>>tapi sayangnya, selama ini walaupun yang dibahas cuma satu agama kadang jawabannya melebar kemana-mana (masalah IP, kuda sisingamangaraja dsb). lha apalagi kalau setiap agama, bisa2 melebar ke kasus nya Susno Duadji nantinya (alias makin ga nyambung), kikikikk 😀
Saya harap rekan-rekan Kristen di sini , punya kepercayaan diri yang cukup, untuk membuat peraturan yang adil. Tidak cuma beraninya menyerang, ntar kalo dibales terus nangis ,
>>>merasa diserang kah? cukup dijawab dgn sopan dan tepat sesuai pandangan saudara, itu sudah sangat membantu jalannya diskusi ini.
Percaya dirilah cah…
Kamu toh juga nggak bego-bego amat.
>>>ok. tapi orang yg ga percaya diri itu, justru orang yang sering lari dari diskusi, dan malah membalas dengan kata2 kotor. (percaya diri plus bod*h)
SALAM
>>>salam juga om EKO
lovepassword
April 14, 2010 at 5:34 am
sudah saya bilang, membedainnya adhominem itu gampang, anak kecil juga tahu ===> Anak kecil juga tahu apanya. Kau saja mendengar itu juga belum ada setengah tahun. Dulu kau tanya padaku… terus kujawab nyengir kuda…Hi Hi Hi Dan kau pikir sekarang kau sudah tahu. Kamu itu memang tahu , tapi cuma ya sekedar tahulah..
Komentar ini termasuk komentar ad hominem apa nggak , Pak Dokter ? Hi Hi Hi…
Coba kamu jelaskan alasannya ?
Intinya Mana bisa ada wasit ikut jadi pemain. Itu nggak adil dong. Kalo emang tidak ada wasit yang layak, lha siapa yang menegakkan peraturan. Masak soal segampang ini saja kamu nggak paham Pak Dokter. Gicu maksudku…
>tapi sayangnya, selama ini walaupun yang dibahas cuma satu agama kadang jawabannya melebar kemana-mana (masalah IP, kuda sisingamangaraja dsb). lha apalagi kalau setiap agama, bisa2 melebar ke kasus nya Susno Duadji nantinya (alias makin ga nyambung), kikikikk ===> Aslinya sih bukan melebar, kadang memang ada yang lagi pengin ngobrol saja… Hi Hi Hi..
SALAM Bos
mr. sectiocadaveris
April 14, 2010 at 10:01 am
Anak kecil juga tahu apanya. Kau saja mendengar itu juga belum ada setengah tahun.
>>>wakakakkkk… apa hubungannya dengan saya? mau setengah tahun kek, mau setengah abad kek, ga ada kaitannya. saya ga butuh waktu lama untuk belajar, apalagi cuma yang kaya beginian, begini sih kecilll 😀
Dulu kau tanya padaku… terus kujawab nyengir kuda…
>>>karena ga bisa menjawab 😀
Komentar ini termasuk komentar ad hominem apa nggak , Pak Dokter ? Hi Hi Hi…
>>>perlu saya panggilkan si Encep anak tetangga sebelah yang menjawab? wakakaka
Coba kamu jelaskan alasannya ?
>>>lihat ke poin pertama
Intinya Mana bisa ada wasit ikut jadi pemain.
>>>waduhh…yang bilang wasit jadi pemain itu siapa? saya kan nulis: “siapa saja boleh, asal cakap dalam hal berdebat”.. bukannya “salah satu dari kita di sini, sperti Jelasnggak/Dewo/Raden/Cosmic boy, dll”.. karena semua yang di sini belum tentu cakap, and ‘vice versa’ (tahu artinya ngga loe.?)
tapi okelah, saya ikuti logika berpikirmu…masalahnya, kalau wasitnya bukan salah satu yang ada di sini, lha terus siapa? masa’ orang yang ga pernah ikutan diskusi kita suruh jadi wasit di sini, lha gimana kita tahu penilaiannya? cekikikik 😀
slinya sih bukan melebar, kadang memang ada yang lagi pengin ngobrol saja…
>>>emang ngeles itu paling enak yah 😀
SALAM Bos
>>>salam om EKO Aryyawan
Emanuel Setio Dewo
April 14, 2010 at 10:12 am
@Mas Sectio,
Kalau mau diskusi sama Mas LP memang harus sabar banget dalam mengutarakan pendapat. Sebenarnya dia itu pinter, tapi nangkepnya agak sulit. Sudah sulit, seringkali salah sambung juga.
Jadi benar-benar harus detail banget njelasinnya. Kalau perlu berkali-kali nulisnya. Dan harus diingetkan lagi dan lagi.
Senengnya adalah karena diya itu sopan dan alus. Paling ngga jika dibandingkan sama temen2nya.
Salam
mr. sectiocadaveris
April 14, 2010 at 10:31 am
@Om Dewo
yah,,kalau dibandingin sama kawan2nya, menurut saya juga dia ini masih mendingan lah.. sebenarnya kita mau kok berdiskusi dengan baik dan santun, tidak perlu emosi kayak Ra*en dll (karena yang kita harapkan adalah konten disertai penyampaian yang benar)..cuma sayangnya, yah, tidak semua orang seperti yang diharapkan. untunglah masih ada om LP ini, setidaknya masih bisa diajak ngomong walaupun suka zzzzz 😀
hahaha
lovepassword
April 15, 2010 at 2:29 am
@Mas Dewo : Coba kalo dikantongku ada silverqueen, kamu kukasih satu deh… 🙂
CosmicBoy
April 15, 2010 at 12:37 am
SETUJUUUUUUUU