Jelasnggak

Apakah Tuh@n bisa membuat diriNya sendiri menjadi Bukan Tuh@n.

Posted on: July 2, 2009

Pertanyaan ini sebenarnya sama dengan pertanyaan :

 Apakah TuH@n bisa menciptakan batu yang begitu besar, sehingga Dia tidak mampu untuk mengangkatnya

Kedua pertanyaan ini memiliki problem yang sama, yaitu, keduanya pada dasarnya mempertanyakan lebih dari satu pertanyaan secara sekaligus (baca:serentak) Yaitu :

1. Berapa besarkah batu yang dapat DICIPTAKAN oleh Tuh@n.
2. Berapa besarkah batu yang dapat DIANGKAT oleh Tuh@n.

Yang satu bertanya tentang KEMAMPUAN untuk MENCIPTA Yang satu lagi bertanya tentang KEMAMPUAN untuk MENGANGKAT.

Lebih daripada itu, keduanya bertanya mengenai KEMAMPUAN, bukan, KETIDAK MAMPUAN.  Dan meskipun kita merubah (restate) kedua pertanyaan itu menjadi :

1. Berapa besarkah batu yang TIDAK dapat DICIPTAKAN oleh Tuh@n.
2. Berapa besarkah batu yang TIDAK dapat DIANGKAT oleh Tuh@n,

tetaplah pada intinya kita membicarakan KEMAMPUAN.

Dari sini saja kita sudah bisa menyimpulkan bahwa KEMAHAKUASAAN itu membicarakan tentang KEMAMPUAN, bukannya KETIDAKMAMPUAN.

Kembali ke laptop.  Kalau kita jawab dua-duanya secara terpisah, maka jawaban untuk keduannya adalah TIDAK ADA BATASAN.  Tuh@n bisa menciptakan batu seberapapun besarnya. Dan Tuh@n pun bisa mengangkat batu seberapapun besarnya. 

Jadi, kalau kita gunakan hasil uraian di atas, maka kita akan dapat menjawab pertanyaan utama (pertanyaan di judul tulisan) kita dengan mudah:

1. Tuh@n TIDAK DAPAT menciptakan batu yang begitu besar sehingga Dia sendiri tidak mampu untuk mengangkatnya. Sebab, Tuh@n bisa MENGANGKAT batu sebesar apapun.

2. TuH@n DAPAT menciptakan batu yang begitu besar sehingga Dia sendiri tidak mampu untuk mengangkatnya. Sebab, Tuh@n bisa MEMBUAT batu sebesar apa saja.

Tapi harap di perhatikan. Jawaban ini tidak berarti bahwa Tuh@n memiliki keterbatasan dalam hal membuat batu. Bukan pula jawaban ini berarti bahwa Tuh@n hanya bisa membuat batu sebesar X saja dan ngga bisa lebih dari X. Tetapi,  kemampuanNya dalam hal mencipta dan hal mengangkat batulah yang menjadi pokok pembicaraan. KemampuanNYA adalah sama dalam kedua hal itu (membuat dan mengangkat). Di satu sisi Dia bisa membuat batu sebesar apapun, dan di sisi lain Dia juga bisa mengangkat batu sebesar apapun. Kedua hal inilah yang sebenarnya malahan mendukung sifat kemahakuasaanNYA.

Kesimpulannya, kalau ada orang yang bertanya seperti pertanyaan di judul tulisan ini, itu sama saja orang tersebut bertanya begini:

Apakah mungkin kita menjadi begitu cerdas, sehingga kita bisa menjadi lebih cerdas dari diri kita sendiri.

Apakah mungkin, jika kita menambah terus duit kita di bank, maka balance kita akan menjadi negatif.

Jawaban untuk kedua pertanyaan itu adalah  TIDAK MUNGKIN  alias Tidak masuk akal.

Jadi jawaban atas pertanyaan pada judul tulisan ini adalah tidak ada, karena pertanyaan itu sendiri adalah pertanyaan yang tidak masuk akal. Ilogik. Alias diluar dari kumpulan logis.

137 Responses to "Apakah Tuh@n bisa membuat diriNya sendiri menjadi Bukan Tuh@n."

Selamat pagi, Bro!

Biasanya kita bersinggungan,
Kali ini kita tanrakan,
Dalam Kasih-Nya!

Dikatakan Tuhan bunuh diri.
Dikatakan Tuhan meloyo.
Dikatakan Tuhan … batu itu.

Dalam hatiku,
Katakan apa lagi lah,
Tuhan layani pengata itu.

Bila Tuhan itu negatip baginya,
Maka negatip lah hasilnya baginya.
Tuhan tidak akan bertengkar untuk itu.

Salam damai!

Salam damai, bro Maren.

Banyak ikan di kolam
Banyak ikan di empang
Banyak ikan di laut

Memancing mendapat ikan
Menjala mendapat ikan
Pukat harimaupun menghasilkan ikan

Penjala ikan orang ramah
Pengguna pukat bermuka kejam
pemancing orang yang lemah.
Semua sama saja.

Untuk mendapat ikan.

Banyak tanah di desaku
Banyak tanah di desamu
Banyak tanah di bumi ini.

Membajak tanah untuklah subur
sehingga tanah bisa menghasilkan
kita gunakan bermacam alat
Ada cangkul, ada bajak, atau ada yang lain.
Semua sama saja.
Membuat tanah menjadi subur, sehingga bisa menghasilkan.

Ada satu kota roma,
tapi banyak jalan menuju roma.

salam

hh, kau kah di sini?

Fietria, ke sini:

Islam vs Kristen; Pemenangnya Atheis!


Salam Damai!

Saya pernah kesitu kok, waktu dulu.

Mengapa jawaban terhadap pertanyaan serupa dengan “Apakah mungkin, jika kita menambah terus duit kita di bank, maka balance kita akan menjadi negatif.” adalah TIDAK MUNGKIN tapi jawaban terhadap pertanyaan awal adalah TIDAK ADA.

Bukannya kalau anda bilang kedua pertanyaan tersebut adalah sama sudah seharusnya menghasilkan jawaban yang sama pula?

Mohon pencerahan…….

aduh susah jelasinnya…

Tidak mungkin karena tidak ada.

mungkin begitu …

(tidak ada kata-kata lagi selain tidak mungkin dan mungkin yang bisa menggambarkan apa yang saya maksudkan itu)

salam.

Apakah Tuh@n bisa membuat diriNya sendiri menjadi Bukan Tuh@n.?
============================================
ya, iyalah…buktinya jesus bisa nggak tau kalau dia bukan tuhan?
ya, to?,,,heheheh…
jesus nggak tau, sapa tuyh, yang menjambak jubahnya dari belakang?
jadi jesus nggak maha mengetahui,..
jesus minta ikan goreng,..
berarti jesus maha lapar…hehehehe

Betul itu..

tapi yang saya maksud dengan “bukan Tuh@n” adalah yang terdapat didalam pertanyaannya P. shahil.

Sedangkan yang kamu katakan itu adalah Tuh@n yang menjadi manusia. (tanpa kehilangan sifat keTuh@nannya)

begitu..

@adi isa

Bila Jesus memberi arti begitu bagimu, ablillah arti itu.
Bahkan bila Dia tidak berarti sama sekali pun bagi mu.
Cukup sekedar tau dulu bahwa Maha itu tak terukur
Baik besarnya/kecilnya, baik mulianya/hinanya, dst…!

Salam Damai!

@Adi Isa,
Dalam misi penebusan itu, Yesus harus tidak berdosa. Kalau berdosa, gagallah penebusan itu. Kalau penebusan itu gagal, maka tidak ada gunanya manusia itu berbuat baik, karena tanpa penebusan itu manusia ikut serta dibinasakan bersama dosa.

Mengapa saat dijambak jubahnya Yesus tidak berbuat apa apa? Supaya tidak berdosa.
Tertulis dalam Kisah Para Rasul 8:32,
Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dan ini sudah dinubuatkan jauh jauh sebelumnya melalui nabi Jesaya (Jesaya 53:7,8)

Ketiga Yesus berdoa di taman Getsemani, Yesus melihat ke depan semua jenis penderitaan yang akan dia tanggung, penderitaan yang seharusnya ditanggung oleh manusia berdosa.

Salam manis teramat manis.

@jelasnggak

loe lucu, banget..deh..hahahaha
(tanpa kehilangan sifat ketuhanannya)…
nyata-nyata udah hilang…hala kamu ini,..bisa diskusi nggak seh..

@maren Kitatau

jesus, nggak ada artinya bagiku..
forget it..!!!!
kayaknya konsep kita, jauh berbeda…
aku nggak butuh tuhan yang mati…!!!
yang nggak bisa ngapa-ngapain…

kalau jesus sudah dipenuhi kutuk torat, akibat jadi tumbal dosa manusia sebagaimana yan gtelah dinubuatkan padanya,
itu berarti jesus itu hanya seanggok mayat yang tidak berguna.
karena tuhan tidak mungkin dipenuhi dosa.

@hh

kamu tuh, juga lucu…
“Mengapa saat dijambak jubahnya Yesus tidak berbuat apa apa? Supaya tidak berdosa.”

baca lagi dan pelajari alkitab ya….
“jesus bertanya….untuk memastikan karena jesus nggak tau, jangan ngarang,,,…
supaya tidak berdosa…?…jangan gila dong..hehehehe

salam hangat
sang penghujat

@jelasnggak

loe lucu, banget..deh..hahahaha
(tanpa kehilangan sifat ketuhanannya)…
nyata-nyata udah hilang…hala kamu ini,..bisa diskusi nggak seh..

———————–
Nyata-nyata udah hilang….?

tau dari mana loe..?

bisa diskusi ngga ni..?

Apanya yg mau di tebus…dosa begitu… klu memang dosa manusia udah yg nebus mengapa anda harus berdoa dan bernyanyi tiap minggu?

Yg jelas ajaran agama anda tdk singkron dgn hati nurani manusia.

Nyata2 uda ada yg nebus kok doa ada juga!?

Heran saya!

He…dgr baik2 klu anda punya utang dan dibayar oleh org lain apa anda mikirin utang lagi?

Apanya yg mau di tebus…dosa begitu… klu memang dosa manusia udah yg nebus mengapa anda harus berdoa dan bernyanyi tiap minggu?

—————-

Emang kalu bernyanyi tiap minggu itu ngapain sih…?

Kamu tau artinya kristiani menyanyi tiap minggu di gereja..?

Kamu udah pernah dengerin kita nyanyi di gereja..?

Apa isi nyanyian itu sih…?

@adi isa

Pan udah kubilang:
Bila Jesus memberi arti begitu bagimu, ablillah arti itu.
Bahkan bila Dia tidak berarti sama sekali pun bagi mu.

Saran:
Cukup sekedar tau dulu bahwa Maha itu tak terukur
Baik besarnya/kecilnya, baik mulianya/hinanya, dst…!

Jika Jesus tidak mati, tidak bangkit, tidak naik ke Surga,
Maka Kristen tidak ada, dan text Quran pun pada oot,
Atau Quran yang spt ini tidak jadi turun, gimana.

Minimal begitulah arti Jesus bagimu, ok?

Salam Damai!

@My Blue
Idem!

Hi hi hi, nggak percuma kamu jadi muridku kan? Apa juga gw bilang. Pertanyaannya memang salah secara substansial. Kali ini kamu harus ngaku kamu membajak ideku terang-terangan. hik hik hik. Kamu memang kebesaran gaya. Di blog teman kau, kau mati-matian melawan guru TKmu ini. Tapi sekarang kau contek. hiks.

Aku setuju : Kalo pertanyaannya salah . Tentu saja pertanyaannya salah.

Tuhan itu Maha Kuasa, apakah Tuhan bisa menciptakan lingkaran yang mempunyai tiga sisi? Apakah Tuhan bisa menciptakan bau hijau dan ungu ?
Di samber gledek juga orang yang bertanya itu saking pinternya jadi keblinger. Di dalam dunia manusia tidak ada lingkaran bersisi tiga karena kalo tiga namanya bukan lingkaran tapi segitiga. Jadi pertanyaannya sudah salah secara substansial. Kamu pinter kali ini tetapi yah kamu kan cuma nyontek seperti biasanya. Hi hi hi.
Nggak usah ngambek ya, kamu nggak ngaku juga nggak papa. Tapi setidaknya dalam hati kan kamu ngaku. Keren kan aku ini. ??? ( Kudoakan kamu tidak terlalu godok muridku )

Kamu pinter kali ini tetapi yah kamu kan cuma nyontek seperti biasanya. Hi hi hi.

——

Maap…

Yang pasti saya ngga nyontek dari kamu.

Saya nyontek dari buku…

yang saya beli di sebuah toko buku paling lengkap.

Emang kita pernah kenal..? Kenal di mana yak?

😆

Astaga, jadi yang nyontek ideku bukan cuma kamu ? Hi hi hi

Hi hi hi, nggak percuma kamu jadi muridku kan? Apa juga gw bilang. Pertanyaannya memang salah secara substansial. Kali ini kamu harus ngaku kamu membajak ideku terang-terangan. hik hik hik. Kamu memang kebesaran gaya. Di blog teman kau, kau mati-matian melawan guru TKmu ini. Tapi sekarang kau contek. hiks.

—-

Waduh..?

Ngga tau tuh…

kamu ngomong apa ya…

debat di mana ya..?

kok ngga inget sih..

wah… asal nie…

susah banget sih, mereply di blog kamu ini…

saya membuktikan bahwa jesus bukan tuhan, karena saya pernah bersumpah demi kebenaran dengan seorang kristen (tentang suatu perkara), bahwa siapa yang berbohong diantara kami, dengan menyebut tuhan masing2, maka yang bohong akan mati!!!!
finally..he’s dead….
meski saya tau, soal ajal itu Allah yang menentukan.

apakah kamu mau juga menantang kebenaran islam? hehehe…
saya harap sih, jangan lakukan dulu, sebelum kamu kawin..

@tuan maren

bloon banget sih loe…
loe bilang:
Bila Jesus memberi arti begitu bagimu, ablillah arti itu.
Bahkan bila Dia tidak berarti sama sekali pun bagi mu.
===================================

jangan gila…ya..hiihihih
you say..”bahkan bila dia tidak berarti..sama sekalipun..
aku harus..ambil..?….
ngapain…? wong..sudah nggak berarti..
forget it…
nih, orang sakit jiwa..apa…hehehehe…
jangan kebanyakan berfilsafat…
noh,..3 karung beras, mending dihabisin…heheheh
nb: nggak usah emosi,..gue nggak anggap loe…

@lovepassword

bro, sijelasnggak lupa, kalau dia ‘sering kali ‘dulu main di blog delete
atheis daeng fatta…

@adi isa

Bila Jesus bukan Tuhan,
Kristen/Nasrani tidak ada,
Jadi bener dong Quran tak turun/mubazir.

Cing!

Salam Damai!

@Filarbiru Says: July 4, 2009 at 9:49 pm | Reply
Apanya yg mau di tebus…dosa begitu… klu memang dosa manusia udah yg nebus mengapa anda harus berdoa dan bernyanyi tiap minggu?

Filarblau
Justru dengan penebusan itu manusia berguna berbuat baik.

Logikanya begini Mr. Filar,
Tuhan itu Maha Suci, tidak akan membiarkan dosa di Alam Semesta ini,
Dosa itu akan dimusnahkan, dan manusia yang berdosa akan turut dimusnahkan.
Itu sebabnya manusia itu harus ditebus dari dosa itu,
Dengan syarat, barang siapa yang percaya pada Yesus dan menerima penebusan itu tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.

@filarbiru
Karena sudah ditebus maka bermanfaat berbuat baik,
Tanpa penebusan itu keseluruhan manusia akan binasa, sehingga tidak ada gunanya berbuat baik, beribadah, pergi kegereja, berdoa, dll.

Kalau tidak ditebus tidak ada manfaatnya berbuat baik, karena akan dibinasakan, tidak ada kemungkinan untuk selamat.

@Blue

Lamun tos di tebus,
Entong cicing bae,
Kitu …! Kan, hh?

Salam Damai!

@hh

mending minta sama tuhan pemudamu itu, nebus ongkos internetmu itu…hehehe

@adi isa

Begitulah gunanya Jesu bagimu,
Agar ada Quran eta untuk mu,
Kan?

Salam Damai!

Aku..menunggumu-menunggumu…mati diepanku..didepanku..ooo(peterpan)

@Adi Isa,
…mending minta sama tuhan pemudamu itu, nebus ongkos internetmu itu…hehehe

Mas Adi,
Saya hanya perlu minta kebijaksanaan dari Tuhan, agar saya diberikan kebijaksanaan dalam kebenaran, agar saya bijaksana menjaga kesehatan saya, bijaksana dalam bekerja, bersahabat, dll. Soal rejeki, kalau sudah sehat dan rajin bekerja dan didalam kebijaksanaan, rejeki itu akan melimpah. Tidak perlu minta detailnya sama Tuhan, biaya internetkah, beli laptopkah. Kita diharapkan Tuhan untuk bijaksana dalam segala hal. Kekuatan untuk bijaksana inilah yang harus kita minta dari Tuhan. Ada tertulis: Carilah dahulu kerajaan Tuhan dan kebenaranNya, maka segala keperluanmu akan diberikan. Kalau kita mau berbuat, pikirkan terlebih dulu, kalau tidak sesuai dengan kebenaran Tuhan, jangan lakukan, maka keperluanmu sesuai dengan kebenaran Tuhan akan diberkan.

Kembali ke penebusan ya, bro.

Keterangan ini dari segi iman kristen, ya bro. Hal menerima atau tidak, itu pilihan.

Inilah logika penebusan itu:
Manusia diciptakan Tuhan dengan sempurna; tidak berdosa dan akan hidup kekal. Dengan syarat: “harus tidak berdosa” Jika berdosa, maut (kematian kekal) lah yang menjadi bagian manusia itu.
Ternyata manusia itu memilih untuk jatuh dalam dosa, dan akibatnya adalah: manusia itu akan ikut serta dibinasakan bersama dosa.

Salah satu sifat dari Tuhan itu adalah “Maha Kasih”
Karena kasih Tuhan, manusia itu masih diberi kesempatan untuk memperoleh hidup kekal (Sorga) itu kembali.

Nah,
Bagaimana hal itu mungkin terjadi, sementara manusia itu sudah berdosa?
Tuhan itu Konsekuen, bro. Sekali peraturan dibuat, itu akan terlaksana! Sekali ditentukan manusia itu akan dibinasakan bersama dosa bila memilih untuk berdosa, akan dibinasakan!

Itulah sebabnya manusia itu harus ditebus.
Tuhan, Pencipta manusia itu sendiri, bersedia menjadi manusia untuk menanggung kematian kekal itu, dang mengalahkannya melalui kebangkitanNya, dan hidup tidak berdosa. Inilah Kebenaran itu; “Kebenaran Yesus Kristus”.

Kebenaran Kristus inilah yang akan membungkus keberdosaan manusia itu dihadapan Kemahasucian Tuhan.

Inilah logikanya mengapa manusia yang sudah berdosa itu masih mungkin untuk memperoleh hidup kekal itu kembali: Kalau keberdosaan manusia itu dibungkus oleh “Kebenaran Kristus”.

Jadi, barang siapa yang memakaikan Kebenaran Kristus itu, keberdosaan manusia itu telah terbungkus, sehingga dapat dibenarkan dihadapan kemahasucian Tuhan.

Tetapi, barang siapa tidak bersedia memakaiakan Jubah Kebenaran Kristus itu, keberdosaannya tidak tertutupi; tidak terbungkus. Akibatnya akan tetap mendapat hukuman kematian kekal itu.

Oleh karena itu, sebagai bukti kita telah menerima jubah kebenaran Kristus itu, kita harus menghidupkan kehidupan Kristus: Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

Itulah sebabnya, sebagai bukti kita sudah ditebus, harus tetap pergi berbakti: pergi kegeraja dan berbuat baik terhadap sesama.

Dan inilah sekaligus jawaban buat Mas Filarbiru: kalau sudah ditebus, kenapa harus berbuat baik lagi: Jawabnya: Kita harus buktikan bahwa kita telah memakai jubah penebusan itu melalui penurutan kepada Tuhan dan berbuat baik terhadap sesama manusia.

Jangan mengahakimi! Karena Penghakiman adalah Hak Mutlak dari Tuhan. Jangan pernah ambil alih hak Tuhan itu!

Kalau kita merasa orang lain diluar Jalur yang ditentukan Tuhan, bujuk mereka agar kembali ke jalan itu, jangan paksa, jangan hakimi bila tidak mau. Itu adalah hak pilih dari seseorang.

Sekian dan terimakasih teman teman sararea/sadayana.

Hatur Nuhun

@hh

saya hargai upaya kamu itu…
carilah tuhanmu yang pemuda itu..
ntar kalau ketemu lagi, sampaikan salam paling manis dariku..
bilang bahwa” aku telah meninggalkannya”..
forever…and never comeback again….

@hh

Countermu pjg amat namun satupun tdk ada artinya.

Saran saya ceramah aja sama jemaat kalian.

Coba kamu fikir sekali lagi… Tuhan menjadi manusia… Untuk apa?

Utk nebus dosa begitu? Lalu utk apa Dia ciptakan neraka?

@Filarbiru Says: July 6, 2009 at 8:50 am | Reply @hh

Countermu pjg amat namun satupun tdk ada artinya.
-> kata sambung yang mengikuti panjang amat bukanlah satupun, tetapi sedikitpun. kalau counterku banyak amat, baru tepat kata sambungnya satupun.

Saran saya ceramah aja sama jemaat kalian.
>semua anggota jemaat kami sudah tau itu, tidak pelu ceramah lagi. >>Lagi pula, itu kan jawaban atas pernyataan dan pertanyaan anda; kalau sudah ditebus berarti boleh berbuat dosa (pernyataan), untuk apa lagi berbuat baik? (pertanyaan)

Coba kamu fikir sekali lagi… Tuhan menjadi manusia… Untuk apa?
>sudah saya jawab di counter yang kamu anggap itu panjang amat: Untuk kepentingan menebus manusia itu dari kuasa maut; kematian kekal. Sebab Tuhan itu tidak dapat mati. Untuk kepentingan penebusan manusia (mahluk yang berharga bagiNya), harus menjadi manusia supaya bisa memikul sendiri akibat dosa itu.

Utk nebus dosa begitu?
->bukan untuk menebus dosa, tetapi untuk menebus manusia itu dari dosa/maut. Siapa yang menerima penebusan itu akan mendapat selamat (hidup kekal), siapa yang tidak menerima akan mengalami maut (kematian kekal).

Lalu utk apa Dia ciptakan neraka?
>Sudah saya jawab di counter saya. Untuk melenyapkan dosa itu. Karena Tuhan itu maha suci, maka dosa tidak mempunya tempat di tahtaNya dan di alam semesta ciptaanNya, itu sebabnya dosa itu harus dilenyapkan. >>Di Nerakalah dosa itu dilenyapkan.

Terimakasih dan maaf, karena counterku kembali panjang.

@adi isa Says: July 6, 2009 at 7:32 am | Reply @hh

saya hargai upaya kamu itu…
->terimakasih atas penghargaannya.

carilah tuhanmu yang pemuda itu..
Saya tidak perlu mencarinya, tetapi Dialah yang mencari saya, menebus saya.

ntar kalau ketemu lagi, sampaikan salam paling manis dariku..
bilang bahwa” aku telah meninggalkannya”..
forever…and never comeback again….
>Dia tau kok itu. Tidak ada yang tersembunyi bagiNya.

btw, anda telah meninggalkannya? Itu berarti anda pernah mengikutiNya? Kalau ya, mengapa anda melakukan itu?

Maren Kitatau Says:
July 5, 2009 at 1:45 pm | Reply

@adi isa

Bila Jesus bukan Tuhan,
Kristen/Nasrani tidak ada,
Jadi bener dong Quran tak turun/mubazir.

Cing!

Salam Damai!

====
Nyatanya tidak demikian….

@hihi

Emang gitu kubilang ama adi isa.
Masa dia bilang Jesus tak ada guna.
“See some thing good in everything we see”, kan?

Salam Damai!

@hh

Tuhan jadi manusia utk nebus manusia dari dosa/maut siapa yg menerima akan selamat dan kekal.

Hebat…!

Tuhan jadi manusia!
Gara2 adam berdosa. Anda fikir hanya adam saja yg berdosa
Hu…

Manusia yg paling hebat dosanya adalah firaun mengapa Tuhan tdk menebus dosanya?

Dosa itu harus dilenyapkan dalam neraka.

Apakah adam sekarang dineraka?

Dari mana anda tau neraka tempat melenyapkan dosa?

Tapi ada penebusan dosa lalu utk apa dosa dilenyapkan d neraka?

Bagi saya klu ada semacam tebusan dosa. Berarti saya suci kembali dgn sendirinya dosa saya lenyap tampa bekas. Intinya tuhan tdk perlu buat neraka.

Omong kosong dgn segala penebusan dosa.

Saran saya belajarlah yg baik dan carilah kelemahan islam dgn gigih klu memang anda termasuk orang yg benar.

@hh

Anda mengatakan Tuhan Maha Suci.

Apa anda tau dari makna Maha Suci itu?

Mampukah anda menjabarkan MS itu dgn benar?

Saya tunggu!

anda pikir cuma anda yang tau?

@Filarbiru Says: July 6, 2009 at 7:28 pm | Reply @hh

Tuhan jadi manusia utk nebus manusia dari dosa/maut, siapa yg menerima akan selamat dan kekal.
Hebat…!
->Memang Hebat.
__________________________________________

Tuhan jadi manusia!
->Itulah Kasih Tuhan itu. Rela menginggalkan TahtaNya menjadi manusia demi kepentingan ciptaanNya yang agung itu.
__________________________________________
Gara2 adam berdosa. Anda fikir hanya adam saja yg berdosa
Hu…Manusia yg paling hebat dosanya adalah firaun mengapa Tuhan tdk menebus dosanya?
->Penebusan itu berlaku bagi setiap orang mulai dari Adam hingga manusia pada akhir jaman nanti. >>…Supaya barang siapa yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal (Joh.3:16). Kata barang siapa itu = Seluruh Manusia.
_________________________________________________
Dosa itu harus dilenyapkan dalam neraka.
Apakah adam sekarang dineraka?
->Tidak. Masih terkubur dalam tanah.
_________________________________________________
Dari mana anda tau neraka tempat melenyapkan dosa?
->Dari Tuhanlah, melalui Nabinya dan tertulis dalam Alkitab.
______________________________________________________
Tapi ada penebusan dosa lalu utk apa dosa dilenyapkan d neraka?
->Sekali lagi, bukan penebusan dosa. Tetapi: Penebusan manusia dari kutuk dosa; kematian kekal.>>>Yang seharusnya manusia itu dibinasakan bersama dosa, bilamana menerima penebusan itu akan selamat, dan akan beroleh hidup kekal.
__________________________________________________________
Bagi saya klu ada semacam tebusan dosa. Berarti saya suci kembali dgn sendirinya dosa saya lenyap tampa bekas. Intinya tuhan tdk perlu buat neraka.
->Kembali diulangi: “bukan tebusan dosa”. Jadi, bukan dosanya yang lenyap tanpa bekas, melainkan lepas dari kutuk dosa itu = beroleh selamat.
___________________________________________________________
Omong kosong dgn segala penebusan dosa.
->Penebusan itu sudah dilambangkan sejak manusia jatuh dalam dosa.
->Mungkin anda tau bahwa dalam AlQuran ada ada tercatat ibadah korban sembelihan yang dilakukan oleh Habil, Ibrahim. Demikianlah ibadah yang dilakukan manusia sejak Adam berdosa hingga penebusan itu terlaksana. Karena ibadah korban sembelihan itu adalah melambangkan penebusan itu.
__________________________________________________________
->Setelah penebusan itu terlaksana, ibadah korban sembelihan itu ditiadakan, karena penebusan yang sesungguhnya adalah yang dilakukan oleh Yesus.
____________________________________________________________
Saran saya belajarlah yg baik dan carilah kelemahan islam dgn gigih klu memang anda termasuk orang yg benar.

->Maaf kawan, saya tidak sedang mencari kelemahan agama Islam. Saya hanya mencoba menjawab apa yang dipertanyakan tentang Iman Kristiani. Kami mengimani penebusan itu tidak sekedar mengimani, tetapi mendasar sekali. Tuhan sudah Janjikan itu, dan dipenuhi.
______________________________________________________

@hh

Pertanyaan saya tdk anda jawab dgn benar!

Sekali lagi apa anda tau makna Maha Suci?

Sebab anda sendiri mengatakan TMS

saya pikir, anda juga tidak bertanya dengan benar.

@hh

Ternyata IQ anda payah

Anda gembar gembor kesana kemari namun hanya satu pertanyaan saya tdk mampu anda jawab

Hhh…payah nian

@hh

Selamat bekerja keras-keras,
Dan berkata lembut-lembut.
Itu pasti tidak sia-sia.

Kadang mencari satu jawab dapat tiga.
Kadang jawabannya ada pada penanya.
Dan kadang rusak napas monitor basah.

Salam Perjuangan

Bro Maren
Apa arti penanya
Pena dia?

Hehe!

Kata pena itu idup jadinya.
Bisa ngacu ke telunjuknya,
Bisa juga ke tempurungnya.
Kena!

Salam Damai!

@Filarbiru

Apakah anda tau arti gembar gembor?

@hh

Di tanya mala nanya

Payah

Begok amat si lo

Jangan2 lo nanya lagi apa itu begok

Hh… Udah de jawab dulu pertanyaan gue
Capek nih

Kawan,
ada kalanya pertanyaan dijawab dengan pertanyaan.

betul…

contoh?

benarkah jesus adalah tuhan?

jawab:

adakah tuhan yang beol?

gimana? hehehee

@adi isa

Kawan!
Keknya tuhan a.isa itu bisanya hanya 99 doang.
Tak kurang tak lebih, pass, gituloh, kali.
Ke 99 itu pun hanya yg elok-elok saja.

Beol itu tak elok kali, wan!
Jangan-jangan pekerjaan itu haram pula.
Tuan a.isa tak kuat liat barang-barang haram.
Entah napa Tuhan ciptain hal-hal yang tak elok itu.
Atau beol itu tak ada blass sangku-pautnya dgn Tuhan?

Cing!

Salam Damai!

@Maren.

Begitulah mereka yang masuk islam,
kebanyakan yang seperti ini…

lihat aja pertanyaannya itu….

yeah..

kasihan juga sih sebenarnya…

salam

Entahlah …!
Orang Medan bilang kiu-kiu.
Itu artinya nasib-nasiban, kali!

Siapa tau monitor hh basah semua,
Padahal semuanya menjadi indah.
Pada waktunya!

Salam!

sapa bilang benogo?.hehehehe….
99 nama tuhan?…yang ada 100 kali…
loe aja yang nggak tau…hehehehe
(mau tau aje..)

tanya aja tuhan jesusmu, beol itu haram atau nggak…

kalau gue rasa beol itu bukan haram, cuman..najis..
jadi adakah tuhan bernajis…
woi..keren khan..
jadi sapa bilang tuhan tak bernajis?
tanya sama orang kristen..
pasti enggak, soalnya saban beol, pasti megang barang najis..heheheh.ada-ada aja..

make sabun nggak tuhannya saat beol..?
hehehehe

@adi isa

Wow!
Keren, Di!

Tapi ada saran dari para muslimer,
Bahwa dlm segala hal hrs ingat Allah.
Terlebih ingat saat nikmat itu afdol.

Tapi kau bagai menajiskan beberapa hal!
Atau jangan-jangan kau bukan muslim,
Atau kaulah muslim yg sebenar-benarnya.

Cing! Modol!

Salam Damai!

Kawan, setahu saya,
Adi itu artinya super.

koq, jadi mikiran nama gue…?

aslinya sih, feriadi…

hehehee,
nggak lha, jangan suka tersinggung kalau gue ngomong, soalnya gue didunia nyata, cuman bisa senyum-senyum saja, saja saat sepupuh aku ngolok-ngolok,..tu orang islam ngapain suka sujud-sujud ketanah? apa ada tuhan disana?

gile aje..
dia juga nggak mikir, kalau gue geli juga, liat saban hari dia berdoa sama tuhan jesusnya, sambil mikirin pemuda yang mati telanjang itu…
gue rasa, bodoh aja, berdoa sama orang mati…
saat gue tanya, tuh tuhan mu, mati karena apa?
katanya sudah nubuat,..ya..its okelah..
ta’pikir mati karena tetanus..akibat paku berkarat..

@ muslimer,

Apa itu hukum qisas?

Bisa dijelasin di sini?

Kalo gue membunuh, apa hukumnya?

Kalo gue mencuri, apa hukumnya?

Kalo gue memperkosa, apa hukumnya?

Setiap hukuman yg gue terima, itu setimpal ngga? Adil ngga?

Minta dijelasin 1 per 1?

Bisa?

Gue nunggu.

main aja keblog teman muslim..

jawaban nya maksa betul.. supaya keliatan logis.. hehe..intinya ada juga yang tidak bisa dilakukan tuhan jg kan..^^..meski alasan demikian

Kalau pake reply, makan rang banyak ya.

Mas Adi, dari avatarmu, kau ganteng, briliant.

kamu lho yang bilang..hehehehee…
torang pe muka, nyanda bisa diclose up seluruhnya,
ntar, torang famili, tau lagi….
heheehe

rang = ruang.

@adi isa

sudilah kiranya menjawab pertanyaan saya pada July 6, 2009 at 12:36 pm.

baiklah, kalau gitu saya copi ulang:

hh Says:
July 6, 2009 at 12:36 pm | Reply

@adi isa Says: July 6, 2009 at 7:32 am | Reply @hh

saya hargai upaya kamu itu…
->terimakasih atas penghargaannya.

carilah tuhanmu yang pemuda itu..
Saya tidak perlu mencarinya, tetapi Dialah yang mencari saya, menebus saya.

ntar kalau ketemu lagi, sampaikan salam paling manis dariku..
bilang bahwa” aku telah meninggalkannya”..
forever…and never comeback again….
>Dia tau kok itu. Tidak ada yang tersembunyi bagiNya.

btw, anda telah meninggalkannya? Itu berarti anda pernah mengikutiNya? Kalau ya, mengapa anda melakukan itu?

=======================================
sejatinya saya tidak pernah mengikutinya, (sejak kanak-kanak)
saya cuman bingung, mengapa Ayah saya nggak pernah sholat
tapi sering baca alkitab secara diam-diam. barulah kutahu, bahwa ayah saya itu menikahi ibu hanya karena takut dengan keluarga ibu.
(its last memory)
SMP. saya melihat ayah mulai membaca Alquran, dan ternyata ayah dibimbing oleh seorang mursid/guru agama, dan adi isa kecilpun mulai ikut-ikutan mendengar pelajaran agama (dulu gue malas belajar agama,
karena natal dan lebaran, bagi saya sama saja,..hambar,,,) (saya hampir atheis)

setelah kuliah, saya semakin mantap dengan hati, untuk tidak lagi bimbang, karena semua ilmu pengetahuan yang mursid/guru kami beri, sangat2 membuka mata hati dan qalbu kami sekeluarga.

tapi karena sifat asli saya adalah nakal dan suka usil,..jadilah
seperti adi isa yang dikenal sekarang…hehehehe.
sejatinya saya menghargai iman kristen, dan saya tidak pernah mengajak orang lain untuk berpindah keyakinan disetiap diskusi.
percayalah…hehehehehe

salam hangat.

Ok kawan, saya mengerti akan kenakalanmu itu. Tapi janganlah terlalu menganggap rendah terhadap Tuhan saya/kami. Menolak-Nya sebagai Tuhan tidak harus dengan cacian.
salam hangat juga.

@ muslimer,

Tik tik tik…

Kok ngga ngejawap?

Tik tik tik…

Ayuh, muslimer, kan kalian pinter.

bukan nggak mau,…
main aja keblog muslim…
seperti milik : haniifa, ayruel, pengembara jiwa, kangboed..dll..

APAKAH TUHAN BISA DIATUR OLEH SI JELASNGGAK?

tidak bisa diatur oleh siapaun, termasuk oleh Ayruel Chana.

@ hh,

tidak bisa diatur oleh siapaun, termasuk oleh Ayruel Chana.

Kayaknya ngga mas, setau saya, Si Ayruel ini seperti muslim-muslim yang lain, senang sekali mengatur Tuhan.

Bagi mereka Tuhan yg Maha Kuasa (mereka yakin banget itu), tidak sepantasnya menjadi manusia.

Ditanya kenapa sih? dijawab mereka: Karena itu tidak layak bagi Tuhan.

Hihihi, gimana kalian tau itu tidak layak bagi Tuhan kecuali kalian adalah Tuhan, yang Maha Tahu.

Betapa ironinya, betapa.

Hi Hi hi. Kalian ini ternyata memang lumayan romantis. 😉

Gitu aja romantis, kang love. Hehehe.

Kang Love,
kalau kita pikir pikir, untuk apa sih Tuhan repot repot (cares) ngurusin manusia? Menurut Islam manusia itu diciptakan dan ditempatkan di surga, Iblis yang terbuat dari api disuruh menyembah kepada manusia. Setelah berdosa ditempatkan di bumi, tetapi diberikan lagi kesempatan masuk surga. Menurut kristen, manusia itu diciptakan di bumi dan ditempatkan di Taman Eden, berkesempatan untuk hidup selamanya, berkuasa atas hewan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Setelah berdosa diusir dari Taman Eden, tetapi masih diberikan kesempatan untuk memperoleh Kehidupan Eden itu kembali.

Dari semua ciptaan Tuhan, hanya manusia yang diberlakukan istimewa seperti itu ya? Kenapa? Karena manusia itu adalah mahluk ciptaan Tuhan yang Istiema, Suci (God made Adam and Eve perfectly holy and hapy). Mempunya akal dan roh. Agung!

Kok bisa gak masuk akal sih Tuhan itu menjelma menjadi manusia, yang nota bene mahluk suci dan agung? Yang tujuanNya untuk melepaskan ciptaanNya yang agung itu dari kematian kekal?

Bukankah anggapan ketidakmasukakalan seperti ini berarti, bahwa manusia itu tidak membolehkan Tuhan itu menjadi manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri?

Salam Romantis, Akang Love.

@H H: H H itu apaan sih Hi Hi, He He atau Ha Ha?

kalau kita pikir pikir, untuk apa sih Tuhan repot repot (cares) ngurusin manusia? ===> Kalo kamu bertanya nanggung ihhh. Kalo kepengin lebih mumet lagi lha kamu pikir saja ngapain Tuhan menciptakan manusia, alam semesta, dsb.

Apakah Tuhan menciptakan manusia karena Tuhan mencintai manusia ??? Jawabannya bulan Mei : Meibi Yes Meibi No. Bila manusia belum ada, belum diciptakan – mengapa Tuhan bisa mencintai manusia yang belum ada. Kalo kamu tanya sama Mister Mister Mister pasti jawabannya : Itu rahasia Ilahi, katanya sih gicu.

Tetapi setelah manusia ada, apakah Tuhan mencintai manusia ??? Yah kayaknya sih gicu.

Apakah manusia itu istimewa dan agung? Yah tergantung sudut pandangnya gimana. Ada sisi yang menunjukkan kelebihan manusia, ada juga sisi yang menunjukkan kelemahan manusia. Lha tinggal kamu lihat yang mana.
=========================================
Bukankah anggapan ketidakmasukakalan seperti ini berarti, bahwa manusia itu tidak membolehkan Tuhan itu menjadi manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri?

Saya rasa ada kesalahan logika serius di sini :

Pertama : Maha Kuasa tidak selalu diartikan bisa menjadi apa saja, karena ada batasan sifat Allah yang lain yang juga perlu dilihat. Menyangkut batasan – Islam dan Kristen jelas berbeda, tetapi batas itu sendiri sama-sama ada. Artinya ada batas tetapi batas itu berbeda-beda. Kamu tanya ImanKristen deh kalo soal ginian.

Kedua : Karena Maha Kuasa juga – itu bisa diartikan adanya alternatif lain untuk menolong manusia tanpa diharuskan harus begini sedangkan begicu tidak bisa. Secara logis logikanya kan seperti itu.

X berkata : Karena Allah Maha Kuasa Allah pasti bisa menjadi manusia
Y berkata : Karena Allah Maha Kuasa, Allah tidak harus menjadi manusia untuk menolong manusia.
Ini perspektif masing-masing.

Tetapi kalo kita bicara iman atau kepercayaan : Seseorang percaya bahwa satu-satunya cara adalah …xxx . Sedangkan cara yang lain tidak bisa. Itu bisa saja terjadi. Tetapi jangan selalu diartikan bahwa karena Mister X percaya satu-satunya cara adalah xyz maka berarti pihak lain secara logis dianggap tidak menganggap Allah Maha Kuasa. Cara berpikirnya jelas lain yah. Saya sudah jelaskan ini di topik debat terbuka Maha Kuasa , yah anda bisa nengok-nengok dikitlah jika bersedia.

SALAM Romantis Narcis Buncis

Kita tidak sedang membicarakan kemahakuasaan Tuhan itu sebagai kemampuan untuk menjadi apa saja.

@Love
…Apakah manusia itu istimewa dan agung? Yah tergantung sudut pandangnya gimana. Ada sisi yang menunjukkan kelebihan manusia, ada juga sisi yang menunjukkan kelemahan manusia. Lha tinggal kamu lihat yang mana.

>Terimakasih love,
Saya melihat manusia itu dari kedua sisi itu, love.

Saat saya melihat dari sisi yang menunjukkan kelebihan manusia itu, saya melihat bahwa manusia itu memang ‘istimewa dan agung’. Tanpa keagungan itu, tidak mungkin manusia itu ditempat Tuhan yang MAHA AGUNG itu. Itulah sebabnya Tuhan memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat agar memperoleh kembali keagungan itu.

Saat melihat dari sisi yang menunjukkan kelemahan manusia itu, saya melihat bahwa kelemahan (keberdosaan) manusia itu sama sekali tidak memungkinkan manusia itu untuk memperoleh keagungan itu kembali. Terbukti setelah Adam dan Hawa berdosa (kehilangan keagungan) itu, mereka diusir dari surga atau eden. Itu berarti bahwa, satu satunya syarat untuk bisa berada di sisi Kemahaagungan Tuhan itu harus tidak berdosa.
>>>Ketidakmungkinan inilah sebabnya mengapa Tuhan itu harus menjadi manusia, agar oleh KEBENARANNYA sebagai manusia yang tidak berdosa dapat menutupi (membungkus) keberdosaan kita, sehingga kita dapat dibenarkan dihadapan KEAGUNGAN TUHAN itu.

Hal menjadi manusia inilah pengorbanan yang dilakukan oleh Tuhan demi kepentingan manusia itu. Itulah yang disebut God’s love for MAN. Jesus was one with God, but He became one of us, to lift us from the ruin of sin.

Salam romantis, Juragan.

@HH : Duh gimana ya ngomong sama kamu : di dunia ini banyak orang pinter yang nggak punya hati , banyak juga yang punya hati tetapi tidak pinter, lha kalo kamu kayaknya punya dua-duanya. Lha kalo aku nggak punya dua-duanya. Blaikkkk. Jadi yah ngomong sama kamu mungkin memang harus lebih romantis, biar cuplis yang penting narcis. Jangan lupa kalo naik bis beli karcis. Duh …aku jadi agak Salah Tingkah kalo menghadapi manusia yang merdu merayu kayak kamu. hik hik hik. Kamu makan apa sih kok pinter ngerayu aku ? ( GR mode on)

Gini ya HH : Kita ini kan sedang membandingkan agama. Yang namanya membandingkan itu berarti kita mendapatkan persamaannya apa perbedaannya apa. Gicu kan? Misalnya sapi sama kamu, sapi itu berkaki empat sedangkan kamu kayaknya berkaki dua. itu perbedaan. Lha persamaannya sapi dan manusia sama-sama mamalia. Lha itu namanya perbandingan. Kalo kamu tanya gantengan mana antara sapi dan kamu ? Kalo sapi betina ya jelas milih sapi jantan, kalo saya sih pasti nganggep kamu lebih ganteng. Lha kalo hebat mana sapi dan manusia ? Lha kalo susunya ya banyakan susu sapi, kalo pinternya ya kayaknya sih manusia kadang-kadang lebih pinter.
Intinya adalah saya mau ngomong sedikit banyak ada persepsi di sini. Lha dalam logika masuk akal atau tidak masuk akal, persepsi masing-masing harus ditinjau. Gicu lho. Kan sudah saya tulis sebelumnya :

X berkata : Karena Allah Maha Kuasa Allah pasti bisa menjadi manusia
Y berkata : Karena Allah Maha Kuasa, Allah tidak harus menjadi manusia untuk menolong manusia.

Berhubung saya kebelet pipis ( sumpeh ini beneran ) entar tak sambung

Ketidakmungkinan inilah sebabnya mengapa Tuhan itu harus menjadi manusia, agar oleh KEBENARANNYA sebagai manusia yang tidak berdosa dapat menutupi (membungkus) keberdosaan kita, sehingga kita dapat dibenarkan dihadapan KEAGUNGAN TUHAN itu.

===> Sekali lagi yang kamu omongkan itu persepsi dan sebagai persepsi tentu itu bukan satu-satunya logika yang mungkin.
Gambarannya kan gini : Oke deh Tuhan mencintai manusia, lalu bagaimana sih cara Tuhan menolong manusia ? Lha kemungkinannya kan banyak karena Tuhan Maha Kuasa. Tuhan benci dosa, yup yup lah tapi Tuhan berkuasa atas dosa kan. Kalo gambaran kasarnya Sim Salabim dosamu diampuni yah suka-suka Tuhan.
Kalo Tuhan ngomong kamu makan Tahu petis dulu ntar kamu masuk Surga ya suka-suka Tuhan. Sudah deh kamu mbabati saja taman eden sampai bersih entar sore dosamu diampuni , ya sekali lagi suka-suka Tuhan. Intinya kalo kamu melihatnya dari sisi sebatas Maha Kuasa semata-mata itu banyak kemungkinan.

Jika X berkata Tuhan tidak bisa menjadi manusia dianggap oleh Y manusia kok membatasi keMahaKuasaan Tuhan. Pada sisi lain, X juga bisa berkata Tuhan kok diharuskan harus gini harus gicu. Tuhan kok harus jadi manusia untuk menolong manusia. Lha siapa yang mengharuskan Tuhan Yang Maha Kuasa. Lha Allah Maha Kuasa kok harus jadi manusia untuk menolong manusa. Logikanya gimana Allah harus begicu.

Lha kalo anda berkata nyatanya Tuhan pengin gicu, ya itu kan persepsi. Justru itulah yang sedang kita bahas.

Selain sisi Maha Kuasa, karena Maha Kuasa itu sebenarnya dibatasi oleh sifat-sifat Allah yang lain, maka batas itu dalam masing-masing agama juga perlu dilihat lebih lanjut. Gicu lho.

SALAM blukutuk kutuk narcis cuplis

@lovepassword Says:
July 24, 2009 at 12:18 am | Reply

…aku jadi agak Salah Tingkah kalo menghadapi manusia yang merdu merayu kayak kamu. hik hik hik. Kamu makan apa sih kok pinter ngerayu aku ? ( GR mode on)

>>Kalimat yang mana yang kamu artikan sebagai merayu? Panggilan love? Bukankah itu id kamu?
Hehehe.
____________
Gini ya HH : Kita ini kan sedang membandingkan agama.
>Tidak. Kita tidak sedang membandingkan agama. Kita sedang membicarakan mengapa Tuhan itu harus menjadi manusia. Pembicaraan ini muncul karena komentar sudara CosmicBoy di July 22, 2009 at 7:58 am. So, jangan lari dulu ke sapi ya. Ada waktunya untuk itu.
_____________
@lovepassword Says:
July 24, 2009 at 12:34 am | Reply

Sekali lagi yang kamu omongkan itu persepsi dan sebagai persepsi tentu itu bukan satu-satunya logika yang mungkin.
>Kalaupun itu persepsi dan bukan satu satunya logika…..Logika itulah yang di lakukan Tuhan. Bagaimana aku bisa bantah itu?
____________
Kalo gambaran kasarnya Sim Salabim dosamu diampuni yah suka-suka Tuhan.

>Buktinya Tuhan tidak lakukan sim salabim itu.
Saat manusia itu berdosa langsung di usir dari SYURGA, dan harus melakukan kebaikan, menunaikan kewajiban agama.
Kalau memang berlaku sim salabim, mengapa tidak “sim salabim, dosamu dihapus, kamu boleh tinggal selamanya di syurga ini. Dengan demikian Tuhan tidak perlu capek capek mengirimkan NABI dan nyediain Neraka Jahanam.
____________________
Kalo Tuhan ngomong kamu makan Tahu petis dulu ntar kamu masuk Surga ya suka-suka Tuhan. Sudah deh kamu mbabati saja taman eden sampai bersih entar sore dosamu diampuni , ya sekali lagi suka-suka Tuhan. Intinya kalo kamu melihatnya dari sisi sebatas Maha Kuasa semata-mata itu banyak kemungkinan.

>Sekalipun dan atau kalaupun kemungkinannya banyak, saya tidak akan pernah mempertanyakan itu. Yang saya lihat adalah: bahwa manusia itu sudah ditebus melaui kematian dan KebangkitanNya.
Dan itu semua sudah di beritahukan terlebih dahulu, dan dilaksanakan. Alkitab mencatatnya.
_____________________
Lha siapa yang mengharuskan Tuhan Yang Maha Kuasa. Lha Allah Maha Kuasa kok harus jadi manusia untuk menolong manusa. Logikanya gimana Allah harus begicu.

>>Hal ini bukanlah PAKSAAN, tetapi Anugerah.

Bolak balik terus pertanyaan ini. Saya coba lagi menjawabnya ya.
Tuhan itu membuat peraturan, bila manusia melanggar peraturan itu akan dibinasakan.
Tuhan itu konsekuen. Hukum dan hukuman itu harus terlaksana. Terbukti dari terusirnya manusia itu dari syurga, tentu untuk dibinasakan.
Eh, kenyataan lain, kok ada sih kesempatan bagi manusia itu untuk masuk syurga kembali? Apa mungkin? Kalau mungkin, berarti Tuhan tidak konsekuen dong?
Nah, untuk itulah Tuhan itu menjadi manusia menggantikan kita mengalami kematian kekal itu, mengalahkan kematian itu dengan kebangkitannya, mengalahkan dosa itu dengan ketidak berdosaanNya. Inilah Kebenaran itu. Dan kebenaran inilah yang akan menutupi keberdosaan kita, sehingga kita bisa terluput dari kematian kekal itu. Bila kita menerima kebenaran itu kita akan selamat. Kalau tidak, maka kematian kekal tetap menjadi bagian kita.

Sekarang saya bertanya.
Kalau menurut anda kemungkinan lain ada, salah satunya berupa sim salabim. Mengapa Tuhan tidak melakukan sim salabim itu, mengapa manusia itu harus beribadah mengumpulkan pahala, mengapa harus dibersikah dulu melalui neraka?

Tanpa salam
(supaya anda tidak salah tingkah)

Bah tanpa salam barang, termasuk salam tempel. Whaduh. Biarpun kamu itu dengan rendah hati menolak- tetapi bagiku kamu tetap merdu merayu. Hik hik hik. Kalimat yang mana yang kamu artikan sebagai merayu? Keseluruhan kata-katamu meluruhku hatiku. 😉 Hush…Mana ada orang dirayu terus ditanya eh bagian mana sih kalimatku yang membuat kamu terharu. DUH…-

Kalaupun itu persepsi dan bukan satu satunya logika…..Logika itulah yang di lakukan Tuhan. Bagaimana aku bisa bantah itu? ===> Yah siapa juga yang nyuruh kamu mbantah . Justru itulah yang selama ini kukatakan padamu . Ada banyak kemungkinan karena Allah Maha Kuasa. Lha kalo anda percaya Allah memilih untuk melakukan X bukannya A, B, C, D ya itu hak anda. Kan aku dah ngomong gicu kan.
Tetapi yang saya tekankan adalah Jika kita bicara kemungkinan probabilitas tidak logis jika X dianggap sebagai satu-satunya kemungkinan yang mungkin bagi Allah. Jelas iya ?

Sekalipun dan atau kalaupun kemungkinannya banyak, saya tidak akan pernah mempertanyakan itu. Yang saya lihat adalah: bahwa manusia itu sudah ditebus melaui kematian dan KebangkitanNya.
Dan itu semua sudah di beritahukan terlebih dahulu, dan dilaksanakan. Alkitab mencatatnya. ===>

Yah itulah. Anda pinter banget. Yang saya omongkan justru memang itu : Kita tidak bisa ngomong Allah harus X karena bla..bla..bla…
Itu omongan yang agak kebesaran gaya dalam banyak agama. Sumpeh.
Bah sok tahu banget gicu lhoh. Hik hik hik.

Lha harusnya ngomongnya gini : Saya percaya jika Allah memilih melakukan itu. Jadi intinya bukan keharusan bagi Allah. Tapi Allah pengin gicu kok. Lah itu terdengar lebih merdu. Hik hik hik. Jadi intinya itu soal percaya tidak percaya bukan logika ditabrak-tabrakken gicu lho.
Lha kalo masalah logika kan sudah tak tulis logika masing-masing X begini Y begini.

Lha umat Kristen percaya Allah memilih melakukan apa yang anda tulis. Sedangkan umat Islam percaya cara Allah membantu manusia adalah dengan memberikan bimbingan, tuntunan dan sebagainya termasuk tuntunan beribadah , beramal, dsb. Gicu lho.

So, jangan lari dulu ke sapi ya. === Bah ngapain juga aku lari saja kok lari ke sapi. Mendingan aku ngejar janda daripada ngejar-ngejar sapi. Bah …hi hi hi .
===============================================
Tuhan itu konsekuen. Hukum dan hukuman itu harus terlaksana. Terbukti dari terusirnya manusia itu dari syurga, tentu untuk dibinasakan.
Eh, kenyataan lain, kok ada sih kesempatan bagi manusia itu untuk masuk syurga kembali? Apa mungkin? Kalau mungkin, berarti Tuhan tidak konsekuen dong?

Ye..kamu pinter ih. Tapi kalo sudut pandangnya seperti itu mau ditebus nggak ditebus ya tetap saja nggak konsekuen. Lagian lebih aneh lagi ngapain Tuhan menciptakan pohon antik di situ yang endingnya bakal membuat manusia jatuh dalam dosa. Tuhan yang Maha Tahu menciptakan sebuah pohon yang membuat manusia berdosa. Menurutmu apakah dosa itu rancangan Tuhan ??? Hi hi hi

Saat meneciptakan pohon itu Tuhan kan tahu pasti akan dimakan manusia ya kan. Dan Dia sengaja memberikannya disitu. Menurutmu apa gunanya pohon itu disitu selain bertujuan agar manusia makan pohon itu. Bah kedengaranya mirip sama kotak Pandora. Hik hik hik.

Salam deh. Biar kamu tanpa salam juga tetep tak kasih SALAM.
SALAM Laos gulo legi. Halo Ha ha, Halo hi hi.

SALAM

Bah tanpa salam barang, termasuk salam tempel. Whaduh. Biarpun kamu itu dengan rendah hati menolak- tetapi bagiku kamu tetap merdu merayu.
>O………….Beginilah jadi anak manis ya, dikit dikit merasa dirayu. Hohoho, manis man,,,,,.

Bukan merasa dirayu… 😉 Merasa merayu. Rayuan pulau indiana gicu deh

Adi isa mana, yah!
Kurasa, dia sedang memperbaiki cintanya.
Cinta kepada Pamannya dan lain-lainnya.

Emang,
Cinta itu dimulai dari suka (cikar),
Setelah suka lalu sayang (cikal),
Setelah sayang baru cinta (cipun).

Kudu gitu kali!
Kalau mendadak bilang, “Aku cinta pada mu!”,
Maka sabar aja lah bila dijawab: “Gombal!”

Salam Damai!

Kalo aku gombal padamu dijawab gombloh.

Hehe! Sobat!
Gimana menurutmu pendapatku di atas.
Tolong tambahin atau kurangin sesuai alam pikirmu.

Salam Gombloh!

Hik hik hik, Kang Adi Isa,tuh ada yang kangen sama kamu. Jangan-jangan ada proyek di hutan lagi

Sebenarnya yang penting itu bukan jawaban atau kesimpulan yang benar, tetapi yang paling penting justru PERTNYAAN YANG BENAR, sebab hanya pertnyaan yang benar bisa dijawab dengan benar.

Pertanyaan yang salah misalnya “MENGAPA MATAHARI TERBIT DARI BARAT?” atau mengapa bung karno mendukung neolib?

Sekarang benarkah pertanyaan ini “MENGAPA TUHAN MAHA PENCIPTA DAN MENGAPA TUHAN MAHA KUASA?” jika pertanyaan ini benar pasti ada jawabannya, tetap jika pertanyaan ini salah, ya muter-muter sampai mati juga yang keluar pasti “jawaban salah”.

Jadi, yang paling penting justru buatlah pertanyaan itu “secara benar”. Nah, aku kira membuat pertanyaan yang benar pasti membutuhkan pemikiran yang benar juga. Pertanyaan yang benar mengandung substansi yang tidak berlawanan dengan fakta. Tuhan itu FAKTANYA bagaimana?

Selama kita tidak TAHU data-data pribadi tuhan, lha sampai kapapn pun kita tidak akan mengetahui apa-apa tentang tuhan. Kalau kita tidak tahu apa-apa tentang tuhan, maka apa yang bisa kita tanyakan tentang-Nya?

salam kenal pada komunitas ini.

Nambahin apa lagi Maren? Hik hik hik.

Kalau mendadak bilang, “Aku cinta pada mu!”,
Maka sabar aja lah bila dijawab: “Gombal!”

Lha kalo cinta = gombal berarti diterima dengan sukses itu.
Di dalam cinta gombal pun bisa jadi gombloh, dan gombloh pun menyanyi

Merah Darahku Putih Tulangku
Bersatu dengan Semangatmu
Indonesia…..

Selama kita tidak TAHU data-data pribadi tuhan, lha sampai kapapn pun kita tidak akan mengetahui apa-apa tentang tuhan. Kalau kita tidak tahu apa-apa tentang tuhan, maka apa yang bisa kita tanyakan tentang-Nya?

Hi hi hi, anda sungguh jenius Mas Prayit. I lap yu.
Tetapi bagaimana kalo gini : Malu bertanya sesat di pasar.
Aku hidup maka aku bertanya.

Nggak boleh ya???

@love

Kita punya data cukup lumayan pd bayi:

Apa bayi bisa mimpi


Please sumbang pikir, tak usah pasti-parti, reka-reka aja tak apa!

Salam Damai!

Terus bertanyalah love, karena hanya orang hidup yang bisa mengajukan pertanyaan. Jika anda masih hidup tetapi tidak bisa/mau bertanya, mungkin itulah yang disebut mati sajeroning hurip (he…he…he…).

Bertanyalah yang benar, nanti pasti jawabannya akan benar. Tetapi jika pertanyaanmu salah, mungkinkah jawabannya akan benar?

Jika pikiran kita sederhana, maka sebenarnya hidup ini sangat nikmat. Karena bagaimanapun sikap dan tingkah laku kita adalah mencerminkan “PIKIRAN” kita. Jika pikiran kita kacau, maka tingkah laku kita pasti akan kacau, jika pikiran kita sakit maka jiwa kita pasti akan sakit. Itulah kenapa ada istilah SAKIT JIWA, kita tak pernah dengar SAKIT RUH/NYAWA kan? jadi memang (mungkin saja lho) RUH itu tidak bisa sakit.

Begitu cinta (love)? I lap u too. tanggapanku mungkin terdengar paling aneh and menyimpang dari tradisi kali ya? ga pa lah perbedaan itu kan menjadikan alam ini berputar/hidup, setujukah?

Wah tapi bertanya yang bener jawabannya juga bisa salah lho. Kalo pertanyaannya salah tapi jawabannya bisa bener itu sih pasti Yang menjawab dukun atau tahu isi hati orang lain. hik hik hik. Tanggapanmu memang lumayan antik tetapi yah di dunia toh ada juga pencinta yang antik-antik. Lagi pula biasanya yang antik itu lumayan mahal. Jadi tak usahlah kau sia-siaken bakatmu itu.

Bertanyalah yang bener dengan pertanyaan yang bener. Yang terpenting bukanlah jawaban yang bener. Kalau jawaban salah tetap bisa dicari jawaban yang bener.

Ihhh..kamu , kalo kamu itu jadi guru, muridmu kacian deh. He he he.
Yang pertama iti ya berani bertanya dulu entah bener entah salah. Kalo semuanya harus bener ya itu namanya nggak belajar. Itu namanya ngajarin. He he he.

Itu berlaku untuk penanya pemula atuh, anak manis. Untuk tingkat advanced tidak begitu.

wah, ini bahasan klasik yang menarik, Mas.
Ikut sharing.
.
.
.
Kalau membicarakan kemahakuasaan Tuhan, hendaknya disinggung pula tentang sifat-sifat-Nya. Dalam Islam, ada sifat wajib dan sifat mustahil, satu contoh, Tuhan Maha Kuasa dan Maha Pencipta, tapi Dia tak beranak.

Nah, kalau di postingan ini pertanyaan yang dilontarkan adalah: “apakah tuhan bisa membuat diri-Nya sendiri menjadi bukan Tuhan”? jawabannya: BISA. Tapi ada catatan, Tuhan bebas untuk tidak melakukannya.

Analoginya begini, Mas.
Taruhlah ada yang bertanya kepada Anda: Apakah Anda bisa menggorok leher anak Anda sendiri sampai mati? Tentu saja jawabannya BISA. Tapi Anda bebas untuk tidak MAU melakukannya. Tapi ke-tidak-mau-an Anda menggorok leher anak anda sendiri, tidak serta merta membuat Anda mendapat cap bahwa Anda tidak BISA. Anda BISA, tapi TIDAK MAU (jika anda masih memiliki rasa sayang).

Begitu pula Tuhan. Bisa saja kita meminta Tuhan menciptakan batu besar yang bahkan diri-Nya tak sanggup mengangkatnya, dan tentu Tuhan BISA melakukannya. Atau Tuhan membunuh diri-Nya sendiri, BISA saja. Tapi Tuhan punya kuasa penuh untuk tidak melakukannya, namun ketidakmauan-Nya untuk melakukan itu, tidak berarti Dia tidak mampu. Bisa diperhatikan lagi pada analogi di atas. Anda BISA membunuh anak anda sendiri, atau membunuh diri Anda sendiri jika ada orang menanyakan “Apakah Anda bisa membunuh diri Anda”. Dan orang tidak bisa seenaknya mengatakan “ah, anda tidak membunuh diri anda sendiri, berarti anda tidak mampu” hanya karena Anda tidak mau melakukannya.

Jadi titik pandang saya, adalah; jika hendak membicarakan hal-hal yang menyangkut ke-Maha-Kuasa-an Tuhan, yang notabene merupakan salah satu sifat wajib yang ada pada-Nya, mau tak mau kita mesti mengikutsertakan sifat mustahil-Nya, sebagaimana dalam bahasa Teodisea, di mana jika hendak menyorot masalah kejahatan yang masih ada di dunia ini yang berarti menegasikan Tuhan, maka kita pun harus menyorot masalah kebaikan; dari mana ia datang kalau bukan dari Tuhan.

Konklusi: Tuhan bisa membuat diri-Nya sendiri bukan Tuhan >> sebuah kemampuan | tapi Tuhan tidak MAU membuat diri-Nya sendiri begitu >> sebuah penolakan, sebab mustahil Tuhan melakukan hal yang mustahil seperti itu, walau pada kenyataannya memang tidak mustahil-mustahil amat.

Kiranya demikian, Mas.
Barangkali ada sanggahan, silakan.

Pertanyaan filsafat model seperti ini memang baik sekali untuk olah-nalar.

Frozen dan Presiden AS, dua nama tapi satu orang.

Frozen menjelma menjadi Presiden AS
Presiden AS menjelma menjadi Frozen

😆

@frozen

Nah, kalau di postingan ini pertanyaan yang dilontarkan adalah: “apakah tuhan bisa membuat diri-Nya sendiri menjadi bukan Tuhan”? jawabannya: BISA. Tapi ada catatan, Tuhan bebas untuk tidak melakukannya.

Pertanyaan itu (apakah Tuh@n bisa membuat diri-Nya sendiri menjadi bukan Tuh@n) HARUS dijawab dengan “tidak ada jawabannya”. Karena secara logika, pertanyaan itu cacat.

Biar lebih jelas, pertanyaan itu bisa di rephrase menjadi:

“Bisakah Tuh@n menjadi LEBIH MAHA KUASA dari diriNYA sendiri?”

Bagaimana mungkin kita bisa menjawab pertanyaan seperti ini..? sedangkan kata “LEBIH MAHA KUASA” itu sendiri adalah “self-contradictory”.

Nah, sekarang coba anda jawab pertanyaan yang sudah saya rephrase itu dengan “BISA”.

Apa jadinya..?

–>Tuh@n BISA menjadi LEBIH MAHA KUASA dari diriNYA sendiri?

kan lucu.

“maha kuasa” sendiri dengan “lebih mahakuasa” udah saling bertentangan sendiri satu sama lainnya.

Analogi yang anda sampaikan itu jelas berbeda dengan topik yang sedang kita bicarakan. Bagai apel dengan jeruk.
Coba lihat analogi anda itu.

Analoginya begini, Mas.
Taruhlah ada yang bertanya kepada Anda: Apakah Anda bisa menggorok leher anak Anda sendiri sampai mati? Tentu saja jawabannya BISA. dst..

Analogi anda lemah dalam dua hal di sini,

1. Ada dua entitas yang terlibat dalam analogi anda, yaitu ANDA dan ANAK ANDA.
Sedangkan pada topik yang kita bahas, hanya ada satu entitas yang terlibat, yaitu
Tuh@n saja.

2. kemampuan “menggorok leher” itu jelas tidak sebanding dengan kemampuan “mengubah dari maha kuasa menjadi tidak maha kuasa“.
Kemampuan “menggorok leher” itu sudah jelas semua manusia bisa. Sedangkan kemampuan “mengubah dari maha kuasa menjadi tidak maha kuasa”, kita ngga tau bisa dilakukan atau tidak. Itu yang diperdebatkan kan.?
Jadi pada dasarnya anda membandingan sesuatu yang sudah jelas dengan sesuatu yang masih/sedang diperdebatkan.

Analogi anda yang kedua juga begitu mas,

“Apakah Anda bisa membunuh diri Anda”. Dan orang tidak bisa seenaknya mengatakan “ah, anda tidak bisa membunuh diri anda sendiri, berarti anda tidak mampu” hanya karena Anda tidak mau melakukannya.

Kemampuan membunuh diri sendiri itu jelas tidak sebanding dengan kemampuan untuk mengubah dari MAHAKUASA menjadi BUKAN MAHAKUASA.
Kemampuan “membunuh diri sendiri” itu sudah jelas semua manusia bisa. Sedangkan kemampuan “mengubah dari maha kuasa menjadi tidak maha kuasa”, kita ngga tau bisa dilakukan atau tidak. Dan Itu yang sedang diperdebatkan kan…?
Jadi pada dasarnya anda membandingan sesuatu yang sudah jelas dengan sesuatu yang masih/sedang diperdebatkan.

Kesimpulannya kalau pertanyaan “Apakah TuH@n bisa membuat diriNYA sendiri menjadi bukan Tuh@n” dianalogikan dengan “Apakah Anda bisa menggorok leher anak Anda sendiri sampai mati?” dan “Apakah anda bisa membunuh diri anda sendiri”, maka analoginya jelas tidak sebanding.

Karena analoginya tidak sebanding, maka analogi itu ngga bisa dipakai sebagai pembenaran/alasan dari argumentasi anda mas.
Dengan begitu argumentasi anda cacat mas…

Sori mas ya,,,….

Oh, setahu saya… tanggapan Anda berkenaan komentar saya tidak seperti ini? Ada apa, sampai direvisi? Padahal yang kemarin ada baiknya saja komentar anda yang pertama dibiarkan sebagaimana adanya, sebagai bentuk apresiasi terhadap keikutsertaan seorang guest ikut memberikan pendapat, dan untuk komentar anda yang baru ini, bisa anda jadikan sebagai addition.

Anda ingin membuat impresi apa, dengan komentar baru anda ini? Belum lagi, jika Anda memiliki self-argument tentang pertanyaan anda sendiri, buat apa diposting ke khalayak? Ingin melihat pendapat yang pelangi dari para pengunjung? Atau secara jujur hendak menguji jawaban para visitor?

Tapi anyway, never mind lah. Terima kasih sudah “menunjukkan”
kalau argumentasi saya “cacat”.

Senang bisa berkunjung ke blog ini.

Waduh.
Jangan ngambek dong.

Justru karena saya tanggapi, maka saya menghargai anda. Ya nggak ?
Coba bandingkan sama si fietria dkk.. (he he he sori Fiet,hanifa, masyon, biru, konyol dst..)
Lagipula, di tulisan anda, bukankah anda juga mengharapkan suatu sanggahan…?

Tanggapan terdahulu adalah tanggapan yang salah, karena saya ngga baca komentar anda secara keseluruhan dan mendalam, belakangan saya sadari dimana anda berdiri, dan dimana saya seharusnya berdiri…
Harusnya sih memang saya tampilkan, tapi sudah terlanjur saya hapus.

Tidak ada impresi apa-apa yang ingin saya tunjukkan, kecuali berargumentasi.

Terus terang saya tidak ingin mendapat respon pelangi dari pengunjung.. ha ha ha.. (apalagi dari orang seperti haniifa, yg bisanya cuman ngomong hal-hal berbau WC..).

Ghayo mas.. daripada ngambek, mendingan dibantah aja mas..

he he

salam

@frozen : Tumben banget kamu mau menjawab panjang lebar seperti ini. Hik hik hik. SIP MARKUSIP

Kalau tuhan maha kuasa, apa saja sih sebenarnya yang DIKUASAI oleh-Nya? dan apa saja yang tidak dikuasai-Nya?

Jika kita bisa menjawab, berarti kita bisa membaca pikiran tuhan kali ya? atau jangan-jangan kita sendiri inilah sebenarnya tuhan-tuhan itu yang kadang bisa berubah menjadi HANTU, hiiiiiiii…………takuuuuut.

Apakah Tuh@n bisa membuat diriNya sendiri menjadi Bukan Tuh@n?

maaf menurut saya, ini bukan pertanyaan yang benar, jadi jawabannya juga pasti tidak benar.

Pertanyaan yang benar, seharusnya kita tanyakan lebih dulu “BENARKAH TUHAN BISA MEMBUAT SESUATU? TERUS BAGIMANA CARA MEMBUAT SESUATU TERSEBUT? BENARKAH TUHAN ITU BENDA GHOIB, BISAKAH YANG GHOIB MENCIPTAKAN YANG RIIL? DARIMANA BAHAN BAKU CIPTAAN ITU (benda riil) BERASAL?LEBIH DULU BAHAN BAKUNYA ATAUKAH PEMBUATNYA?”

Saya harapkan itu merupakan awal pertanyaan yang benar, sehingga jawaban dari pertanyaan itu akan muncul dua opsi BENAR atau SALAH. Jika benar, bagaimana pembuktiannya dan jika salah bagaimana juga pembuktiannya, jadi setiap jawaban (benar atau salah) PASTI HARUS bisa DIUJI KEBENARANNYA.

Ini pasti lebih seru, sebab pertanyaan tersebut saya pikir SANGAT TERUKUR sebab bukan mengacu kepada KEYAKINAN/emosi semata-mata. Ayo….dimulai bro………….

» suprayitno
Barangkali lebih baik lagi apabila kita mendiskusikan kembali makna Tuhan itu apa; apakah Dia itu “apa”, ataukah “siapa”?

Sebetulnya pertanyaan-pertanyaan teologis/metafisis seputar Tuhan, bisa dibungkam dengan statemen ala GM; “Tuhan adalah Yang Maha Lain”

Bereslah itu sengkarut pertanyaan 😀

@Mas Prayit : Anda pinter tapi juga rada keblinger. Hik hik hik. Saya sama juga sih, tapi kayaknya lebih parah kamu deh. Ha ha ha

Ada dua hal yang perlu kita bicarakan dulu secara mendasar sebelum kita bicara soal pembuktian. Pertama : Apakah yang namanya pembuktian objektif itu sungguh ada. Apa atau berapa parameter objektif itu. Saya ngomong terbuka di blog atheis : Bagaimana anda bisa meminta pembuktian secara objektif jika objketif itu sendiri tidak ada. Walhasil saya disembur ha ha ha. ” Anda menganggap objektif itu tidak ada, menurut anda bumi itu bulat bukan objektif ?”Saya cuma ngakak : Berapa batas minimal harus kita coba , kita amati agar kita bisa menganggap itu objektif ? Ha ha ha.

Tetapi ini serius : Berapa verifikasi harus dilakukan agar kita bisa mengatakan itu objektif??? Ini masalah mendasar dalam ilmu pengetahuan. Ajaibnya masalah segampang ini nggak ada yang bisa menjawab. Hik hik hik.

Masalah Kedua yang harus dilihat : Keberadaan bakteri itu sebenarnya tidak tergantung keberadaan mikroskop. Tetapi dengan adanya mikroskop baru bakteri itu bisa diverifikasi. Tetapi tidak bisa kita secara mutlak berkata Karena Kita tidak bisa melihat bakteri maka bakteri tidak ada. Keberadaan tidak selalu tergantung dari dilihat apa tidak bisa dilihat. Selama parameternya tidak jelas, alat bantunya saja juga tidak ada. Secara netral jika yang dibicarakan adalah keilmuwan posisinya adalah Ada kemungkinan Tuhan ada, ada juga kemungkinan Tuhan tidak ada. Itu bila dasarnya adalah logika semata-mata.

SALAM
GBU

@lovepassword..

Elu ini dikit-dikit ngomong sama atheis..

ha ha ha..

terkesan kamu ini bangga banget sih udah bisa ngomong sama atheis..

emangnya atheis apaan sih..?

kok kesannya gimana gitu..

(bukannya saya somse atau apa ya…)

ha ha ha

Hari gini masih atheis..

Ngga keren ah.

.
.
.

salam

Kapan juga aku bilang atheis itu keren. Bah kau senengnya mlintir omongan orang hik hik hik. Atheis itu sok tahu, hik hik hik

Terus terang aku tidak merasa keblinger, jika anda mengaku keblinger aku gak tahu bagaimana cara memberitahukan anda supaya tidak keblinger.

Bagi aku bicara masalah tuhan dan agama pastilah kita sedang berbicara masalah KEYAKINAN dan KEPERCAYAAN.

Atheis pun sebenaranya juga berbicara tentang keimanan/kepercayaan tetapi keperayaan kaum atheis adalah “percaya bahwa tuhan tidak ada”.

Mengapa atheis percaya kalau tuhan tidak ada? sebab syarat-syarat keberadaan sesuatu-Nya tidak terpenuhi. Coba saya ingin tahu apa jawaban dari tuhan ketika anda tanyakan, “Wahai tuhan benarkah engkau maha pencipta? Wahai tuhan benarkah tak ada kehidupan jika engkau tak pernah ada?”. aku pingin ngerti, apa kira-kira jawaban dari tuhanmu. kalau keyakinanku sih pasti gak bakalan jawab, tetapi kalau keyakinanmu mungkin lain. Mungkin kamu tak akan pernah menanyakan hal seperti itu, karena kamu tidak ragu sedikit pun bahwa tuhan itu memang maha pencipta dan tak ada kehidupan tanpa adanya tuhan.

Tetapi siapa tahu anda berminat tanyakan hal tersebut kepada-Nya, atau paling tidak sekadar meneruskan pertanyaanku. Aku sebenarnya pengin tanyakan langsung pada para nabi yang katanya utusan tuhan itu, sayangnya semua nabi sudah pada koid alias mati, jadi ya gak ada nabi tanya padamu bolehlah.Segera ditanyakan yah say, tk.

@Suprayitno.

Memang yang namanya @lovepassword itu kadang suka ST mas (ST = SOK TOKAW – bahasa okemnya).

biarin aja dia mau ngomong apa.. he he he..

Tapi saya mau urun sedikit nih mas..

Kan gini mas.

“hanya karena kita bertanya kepada TUh@n, lalu kemudian Tuh@n tidak menjawab secara verbal,…… bukan berarti Tuh@n itu tidak ada mas..”

Pola pemikiran nJenengan bisa di kejawantahkan ke dalam bahasa logika:

“Jika X ditanya tidak menjawab, maka, kesimpulannya X tidak ada.”

Pola ini harus di lulus jika di test menggunakan apa saja.
Nah kalau semua lulus, barulah pola ini menjadi benar.

Sekarang mari kita gunakan semut untuk mengetes.

Anda bertanya kepada semut, lalu semut ngga jawab pertanyaan anda, apakah itu berarti semut juga tidak ada…?

ngga kan mas…?

salam

Anda percaya gak kalau tuhan bisa diajak komunikasi? lha kalau percaya gimana dong caranya berkomunikasi?

Tidak menjawab ketika kita bertanya memang bukan lalu kita bisa berkesimpulan tidak ada, tetapi JIKA TIDAK ADA mustahil bisa menjawab. Nah, bagaimana kasusnya dengan pertanyaan kepada tuhan yang tidak dijawab itu?

jika kita bertanya kepada semut, tentu saja tidak bisa menjawab wong semut punya cara komunikasi tersendiri yang pasi tidak nyambung dengan bahasa dan cara manusia.

Lha kalau tuhan itu pakai bahasa dan cara apa? katanya tuhan menguasai seluruh bahasa kan, apa salah kalau saya tanya kepada tuhan? menjawab atau tidak memang hak tuhan, tetapi aku kan juga pengin tahu apa alasan tuhan tidak menjawab? kalau jawaban tidak dengan verbal lalu dengan apa? dan bagaiman cara kita buktikan bahwa jawaban yang keluar itu memang berasal dari tuhan?

maksud kan? tk

Tuh@n itu punya banyak cara untuk menjawab pertanyaan anda mas.
Dan tentu saja dengan bahasa yang dimengerti oleh manusia.

Jawaban apa yang pernah mas tanyakan kepada TuH@n yang tidak pernah Dia jawab? Ada..?

Misalnya anda bertanya apakah TuH@n Ada, Tuh@n bisa saja menggunakan kekuasaanNYA untuk muncul tiba-tiba di depan anda.
Lalu apakah anda akan begitu saja percaya. Otak manusia itu rumit mas.
Yang ada bisa dibilang ngga ada, yang ngga ada bisa dibilang ada. Yang bener bisa dibilang bohong, yang bohong bisa dibilang bener.
Nanti, jangan-jangan anda malahan mengira Tuh@n yang datang di depan anda itu sebagai mahluk jadi-jadian…

Dulu pernah ada suatu bangsa (Yahudi), yang dipimpin secara langsung oleh Tuh@n. Kalau anda baca alkitab, ada cerita itu. TuH@N memimpin umat Yahudi menggunakan Tiang Api.

Tapi ya itu tadi, biarpun TUh@n telah menunjukkan keberadaan diriNYA, tetap umat Yahudi banyak yang ngga percaya kepadaNYA. Bersungut-sungut lah, memaki TUh@n lah, membuat ilah baru lah dsb…
Itu semua terjadi karena otak manusia itu rumit. Aneh.
Dan TUh@n mengetahui kerumitan otak manusia ini mas. Semuanya itu sudah tertulis di Alkitab.

Kembali lagi ke pertanyaan mas itu tadi.

Misalnya anda bertanya kepada TuH@n apakah Dia ada. Lalu ada manusia lain seperti saya, si Sok Tokaw lovepassword itu yang menjelaskan dengan cara mereka bahwa Tuh@n itu ada.

Nah, apakah ini bukan merupakan jawaban TuH@n.

TuH@n memakai orang lain untuk menjawab pertanyaan anda.
Tuh@n memakai cara lain yang tepat untuk menjawab pertanyaan anda.

Yesus itu lho mas…
Kenapa sih Dia ngga pernah berkata “SAYA TUH@N”…? Kenapa sih dia ngga pernah memproklamirkan diriNya kalau Dia itu Tuh@n.

Ya karena itu tadi…
Otak manusia Rumit, dan TUh@n telah mengetahui hal ini.
Lha wong TUH@n terlihat dalam bentuk Tiang api saja, manusia ngga percaya… Apalagi terlihat dalam bentuk manusia.

Tetapi keTu@han-an Yesus itu kan bisa dilihat jelas sekali mas. Bagaimana Dia menyembuhkan orang sakit, membangunkan orang mati, diriNya sendiri bangkit dari mati. meredakan angin ribut dsb.
Dan kedatanggan Yesus itu sudah di nubuatkan ribuan tahun sebelum Yesus itu sendiri hadir. Semuanya ada di dalam Alkitab.
Banyak orang yang menyaksikan Yesus terangkat ke surga.. Tapi teteeep aja ada orang yang ngga percaya..

Begitu mas.

Nah, masih berpikir Tuh@n tidak menjawab pertanyaan anda..?

Bukankah dengan menggunakan saya, si ST Lovepassword, dan semua orang lain yang percaya TuH@n ada, TuH@n sedang menggunakan BAHASA YANG DIKETAHUI OLEH MANUSIA mas…?

Begitu aja mas.

Semoga cerah.

Salam

“hanya karena kita bertanya kepada TUh@n, lalu kemudian Tuh@n tidak menjawab secara verbal,…… bukan berarti Tuh@n itu tidak ada mas..”

“Jika X ditanya tidak menjawab, maka, kesimpulannya X tidak ada.”

Pola ini harus di lulus jika di test menggunakan apa saja.
Nah kalau semua lulus, barulah pola ini menjadi benar.

Sekarang mari kita gunakan semut untuk mengetes.

Anda bertanya kepada semut, lalu semut ngga jawab pertanyaan anda, apakah itu berarti semut juga tidak ada…?

====>>>

Bah memangnya kamu ngomong enakan dikit sama aku, apa nggak bisa jell ????? hik hik hik. Lha yang kamu omongkan kan ya sama saja sama omonganku . Hik hik hik. Kalo omongan kita sama terus ngapain juga kamu mesti sok imut. hik hik hi.

==============================================
Atheis pun sebenaranya juga berbicara tentang keimanan/kepercayaan tetapi keperayaan kaum atheis adalah “percaya bahwa tuhan tidak ada”.

===>>>
Kali ini Mas Prayit, aku setuju 99% denganmu hik hik hik. Biarpun ateis sendiri nggak bakalan setuju denganmu tetapi aku justru setuju. SIP Markusip. Yang mereka lakukan itu juga soal percaya gak percaya. Hik hik hik. Ada yang mau protes ???

===========================================
Terus terang aku tidak merasa keblinger, jika anda mengaku keblinger aku gak tahu bagaimana cara memberitahukan anda supaya tidak keblinger.===> Justru itulah itu artinya kamu dan aku sama-sama keblinger Hik hik hik. Bedanya aku merasa dan kamu tidak. Kalo kita ini sapi yang sama-sama terikat, aku merasakan dan kamu menikmati. Masalahnya adalah kita bukan sapi. Gicu aja kok repot. Buktinya kamu gak tahu caranya memberitahuku supaya nggak keblinger. 😉 ( Ngeles mode on )

Anda percaya gak kalau tuhan bisa diajak komunikasi? lha kalau percaya gimana dong caranya berkomunikasi? ===> Caranya gimana ? Zikir, Sembahyang berdoa terus apalagi, ya gicu lah. Pokoknya yah kamu mudenglah.

========================================

kalau jawaban tidak dengan verbal lalu dengan apa? dan bagaiman cara kita buktikan bahwa jawaban yang keluar itu memang berasal dari tuhan?

Ya dengan peristiwa. Hik hik hik bagaimana cara kita buktikan bahwa jawaban yang keluar itu memang berasal dari tuhan? ===> Pertanyaanmu tambah lama tambah bikin mumet yah. Nggak bisa tanya yang gampangan sedikit. jelasnggak kamu yang njawab ya ? Kamu kan pinter menclok pager digigit laler.

I lap yu ful .
Jadi inget Mbah Surip aku. Hmmmmm….DUH….

Ada masukan dari belakang nih . Katanya : caranya dengan mempelajari IP Addressnya. Entah IP statis atau dinamis nggak tahu aku. 😉

Njenengan ngomong apa tho mas..?

Ngomong cara mempelajari identitas kan ???

Anda percaya gak kalau tuhan bisa diajak komunikasi? lha kalau percaya gimana dong caranya berkomunikasi? ===> Caranya gimana ? Zikir, Sembahyang berdoa terus apalagi, ya gicu lah. Pokoknya yah kamu mudenglah.

Aku gak mudeng bagaimana cara berkomunikasi dengan tuhan, sebab yang aku bisa lakukan secara spiritual aku hanya bisa berkomunikasi dengan “diri saya sendiri” dan itu bisa aku lakukan ketika aku berada dalam “kesadaran” jika aku tidak sadar bahkan diri aku sendiri pun aku pasti tidak tahu, apakah aku ini ada atau tidak. bahasa jawanya “cogito ergo sum” kira-kira begitulah.

Kalo itu mah yah terserah kamu juga. Hi hi hi. Dalam term Sufi ada kalimat yang sangat populer : Siapa yang mengenal diri mengenal Tuhannya. Baguslah jika kamu mengenal diri sendiri saat sadar. Hik hik hik. Masalahnya adalah kita ini lebih sering sadarnya apa lebih sering nggak sadarnya ? Ha ha ha . I love you full.

ST = sok tokaw..

SP = sok pilosopi..

Bah kamu nyamber saja. Hi Hi Hi

Misalnya anda bertanya kepada TuH@n apakah Dia ada. Lalu ada manusia lain seperti saya, si Sok Tokaw lovepassword itu yang menjelaskan dengan cara mereka bahwa Tuh@n itu ada.

Nah, apakah ini bukan merupakan jawaban TuH@n.

TuH@n memakai orang lain untuk menjawab pertanyaan anda.
Tuh@n memakai cara lain yang tepat untuk menjawab pertanyaan anda.

===> Jangan percaya Mas, Hik hik hik. Sumpeh jawabanku bukan jawaban dari Tuhan. Jawabanku ya jawabanku saja. Duh…jell, kamu kalo mau muji diri kita – mbok yah jangan tinggi-tinggi banget. Serem gw lama-lama . Okelah aku sadar kamu ngefans berat sama aku.( melet mode on) Tapi masak jawabanku kamu anggap jawaban dari Tuhan. Bah..aku malah jadi takut sendiri.

Cara NYA memang ajaib lovepass.

Tanpa kamu sadari… Dia telah berbicara dengan bahasaNYA.

Ini bukan masalah memuji diri sendiri… karena saya juga bisa menggunakan contoh orang lain…

kamu itu cuman contoh aja.

1. Berapa besarkah batu yang dapat DICIPTAKAN oleh Tuh@n.
2. Berapa besarkah batu yang dapat DIANGKAT oleh Tuh@n.

illogik, benar sekali teman…

pertanyaan ini sejajar dengan
Bisa ngga membuat lingkaran yang segitiga.

Hi Hi Hi, bagus..bagus….:)

maha kuasa ciptaan paulus konyol = Tuhan bisa jadi manusia untuk menebus dosa, harus mati secara hina dina dulu.

maha kuasa versi Islam = jika Allah berkehendak, dia cukup mengakatan ‘kun fa yakun’…’jadilah’, maka jadilah ia.

kualitas ke-maha-an mana yg kamu pilih? Tuhan yg cukup mengatakan ‘kun fa yakun’ utk mewujudkan segala kekendaknya atau kualitas Tuhan yang menyamar jadi manusia dan mati telanjang untuk menebus dosa makhluk ciptaannya?

Bukan dosa atuh yang ditebus; Manusia!
Dari dosa (dan akibatnya) manusia ditebus!

Menjadi manusia dan mati hina dina?
Ya!
Dan itu adalah MahakasihNya,
bukan MahakuasaNya.

Salam Kasih

@aji

Kolo ada tuhan yg nggak usah bilang apa pun,
Tapi bisa langsung jadi, gimana!
Apa itu lebih berkualitas dari yg kun fa yakun?
Hehe!

Kualitas!

Bila tuhan berkualitas,berarti tuhan terefinisi.
Bila tuhan terdefinisi, berarti tuhan itu ilmiah.
Ah … Entah lah, ji!

Salam Damai!

Wah semuanya pada pinter-pinter ternyata. Pasti waktu kecil ASInya tercukupi dengan baik 😀

Bagus..Bagus… Mendingan aku nonton dulu ah.

Ke semua;
saya kira Lovepassword telah membaut point yang sangat bagus di sini,

X berkata : Karena Allah Maha Kuasa Allah pasti bisa menjadi manusia
Y berkata : Karena Allah Maha Kuasa, Allah tidak harus menjadi manusia untuk menolong manusia.

saya kira X representasi dari Kristen
dan Y Islam….

Yang menjadi pertanyaan adalah “GELAR” AL MASIH, apa sebenarnya arti AL MASIH di pihak Y?
sebab di pihak X, AL MASIH adalah Allah yang menjadi manusia, untuk menyelamatkan manusia itu, namaNYA YESHUA (artinya DIALAH PENYELAMAT)

@ aji & semua,

maha kuasa ciptaan paulus konyol = Tuhan bisa jadi manusia untuk menebus dosa, harus mati secara hina dina dulu.

Muslim pikir dosa cuman 1 iaitu dosa perbuatan.

Tapi di Kristen, dosa ada 2, iaitu (1) dosa asal/pertama/dosa Adam dan (2) dosa yg dilakukan akibat dr dosa asal/pertama itu.

Jangan kalian keliru, yg ditebus ialah yg no. (1) itu. Ngerti?

maha kuasa versi Islam = jika Allah berkehendak, dia cukup mengakatan ‘kun fa yakun’…’jadilah’, maka jadilah ia.

Jika Allah berkehendak, dia juga bisa memilih cara yg lain.

Dan terbukti Allah ngga selalu berkehendak dengan cara kun fayakun dengan cara mengutuskan malaikat-Nya, para Nabi & para Rasul.

Jadi, asumsi anda salah.

kualitas ke-maha-an mana yg kamu pilih? Tuhan yg cukup mengatakan ‘kun fa yakun’ utk mewujudkan segala kekendaknya atau kualitas Tuhan yang menyamar jadi manusia dan mati telanjang untuk menebus dosa makhluk ciptaannya?

Hahaha…

Udah terbukti Tuhan bukan selalunya berkehendak mengatakan “kun fayakun”. Tuhan juga berkehendak memilih cara lain. Ngerti?

Jadi asumsi kamu itu salah kaprah.

Hati yg damai membebaskan pikiran kita dari pembodohan itu.

Salam damai.

He..he…Coba ganti kata ‘Tuhan’ dengan kata ‘SBY’? Ada jawabannya? Kok bisa, ketika dimasukkan kata ‘Tuhan’ jadi illogik?

Leave a reply to lovepassword Cancel reply